Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Kesadaran Tsunami Sedunia, Kenali Potensinya di Berbagai Wilayah Indonesia

Kompas.com - 05/11/2019, 17:06 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

KOMPAS.com – Indonesia adalah negara kepulauan yang dilalui oleh beberapa lempeng tektonik. Oleh karena itu, gempa maupun tsunami bukanlah hal baru yang terjadi di NKRI.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Pusat Penelitian Laut Dalam LIPI, Dr Nugroho Dwi Hananto M.Si. Menurutnya, Indonesia adalah salah satu negara yang lekat dengan gempa dan tsunami.

Tsunami disebabkan oleh beberapa alasan, misal pergerakan lempeng di dasar laut dan gunung es yang mencair. Ada pula tsunami yang dialami oleh meletusnya gunung api bawah laut. Ini yang pernah terjadi di Indonesia,” tutur Nugroho kepada Kompas.com, Selasa (5/11/2019).

Gempa sekaligus tsunami besar tersebut terjadi pada 1883, yaitu di Gunung Krakatau. Enam abad sebelumnya, tepatnya pada 1257, gempa dan tsunami besar juga terjadi di Gunung Samalas di Lombok.

“Jika saat letusan Gunung Krakatau tsunami yang terjadi sangat masif, letusan Gunung Samalas menghasilkan tsunami lokal,” tutur Nugroho.

Baca juga: Hari Kesadaran Tsunami Sedunia, Asalnya dari Kearifan Lokal Jepang

Menurut Nugroho, sejak itu, Indonesia dianggap “cukup akrab” dengan gempa dan tsunami. Sebut saja pada 26 Desember 2004, saat tsunami Aceh yang merenggut banyak nyawa terjadi. Ada pula tsunami yang terjadi di Mentawai, 25 Oktober 2010.

“Di Aceh gempanya besar, tsunaminya juga besar. Berbeda dengan Mentawai, gempanya kecil tsunaminya besar. Di Mentawai korban jiwanya lebih dari 800 orang,” tuturnya.

Pada September 2006, terjadi gempa kecil di Pangandaran yang menghasilkan tsunami cukup besar. Sementara itu di wilayah timur Indonesia, Ambon misalnya, pernah terjadi tsunami pada 1950.

“Ada sejarahnya tsunami terjadi di seluruh wilayah Indonesia. Gempa bumi berulang, tsunami juga berulang. Tsunami di Indonesia bukan fenomena yang aneh, tapi sesuatu yang dikenal masyarakat sejak zaman dahulu,” papar Nugroho.

Ilustrasi tsunami, peringatan dini tsunamiShutterstock Ilustrasi tsunami, peringatan dini tsunami

Potensi tsunami di Indonesia

Seperti yang telah dijelaskan Nugroho, mayoritas tsunami yang terjadi di Indonesia disebabkan oleh gempa atau bergesernya lempeng bawah laut. Oleh karena itu, terdapat beberapa wilayah di Indonesia yang dinilai rawan tsunami.

“Mulai dari sekitar Laut Andaman, barat Sumatera, Mentawai, Jawa bagian Selatan, Bali bagian Selatan,” tuturnya.

Sementara itu, di bagian utara Indonesia, beberapa wilayah juga dinilai rawan tsunami.

“Seperti Ambon bagian Utara, Provinsi Maluku, dan Sulawesi,” tambahnya.

Baca juga: 3 Cara Mitigasi Tsunami, Salah Satunya Adopsi Kearifan Lokal

Lalu bagaimana cara menyikapi potensi gempa dan tsunami ini? Nugroho menyebutkan, pemahaman dan kesiapan masyarakat harus ditingkatkan.

“Kita perlu sosialisasi akan pentingnya tsunami, karena (tsunami) akan adtang terus. Sosialisasi harus dimulai dari TK, SD, SMP, dan selanjutnya. Harus masuk dalam sistem kesadaran masyarakat,” paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com