"Orang-orang dengan narsisisme, memiliki pandangan superior terhadap diri mereka sendiri, terlalu percaya diri, kurang empati, dan memiliki sedikit rasa malu atau bersalah," tutur Papageorgiou.
Baca juga: Ternyata, Narsis Tanda Anda Tak Bahagia dengan Penampilan Sendiri
Tetapi, yang masih menjadi pertanyaan dari penelitian ini adalah mengapa kelainan ini sangat toksik dan bertahan di era milenial seperti ini.
Kedua makalah yang diterbitkan total melibatkan 752 partisipan.
Pada makalah pertama ditemukan, orang dengan narsisme kuat cenderung memiliki mental baja.
Dalam makalah studi kedua, para peneliti mengamati bahwa orang-orang dengan sifat narsisme kuat juga melaporkan memiliki tingkat stres yang dirasakan lebih rendah.
"Meskipun tidak semua dimensi narsisme baik, terdapat beberapa aspek yang mengarah ke positif. Makalah ini mempromosikan keragaman dan inklusivitas orang seperti narsisme tidak sepenuhnya buruk. Baik atau buruknya, tergantung pada konteks," tutup Papageorgiou.