KOMPAS.com - Selain kolesterol, asam urat dan diabetes; penyakit yang paling umum dikeluhkan oleh masyarakat Indonesia lainnya adalah trigliserida tinggi.
Trigliserida merupakan sejenis lemak dalam darah. Penelitian mengenai kadar triglisierida yang tinggi secara konsisten telah menghubungkannya dengan penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke, khususnya bagi Anda yang memiliki kolestrol HDL “baik” yang rendah dan pada penderita diabetes tipe 2.
Namun, tidak semua ahli sepakat bahwa trigliserida mempunyai peran dalam masalah jantung.
Sebab, kadar trigliserida yang tinggi cenderung muncul bersamaan dengan masalah lain, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, obesitas, kadar kolestrol LDL “jahat” yang tinggi dan kadar kolestrol HDL “baik” yang rendah.
Baca juga: Serba-serbi Kolesterol, Penyebab dan Cara Mengatasinya
Selain itu, beberapa orang memiliki kadar trigliserida yang tinggi, tetapi tidak memiliki peningkatan risiko jantung.
Namun demikian, tetap saja ada beberapa bukti bahwa trigliserida tinggi dengan sendirinya akan meningkatkan risiko penyakit sehingga ada baiknya Anda menjaga trigliserida tetap pada kadar normal.
Untuk mengetahui apakah kadar trigliserida Anda tinggi, Anda dapat dengan melakukan tes darah puasa. Hasilnya dapat dikategorikan demikian:
- Normal: kurang dari 150 mg/dL
- Batas tinggi: 150 hingga 199 mg/dL
- Tinggi: 200 hingga 499 mg mg/dL
- Sangat tinggi: 500 mg/dL atau lebih
Bila hasil tes darah menunjukkan bahwa kadar trigliserida Anda berada di atas normal, maka Anda harus segera berkonsultasi ke dokter dan membentuk strategi untuk menurunkannya.
Untungnya, menurunkan kadar trigliserida tidak sulit. Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengubah gaya hidup.
Namun, dokter mungkin juga akan meresepkan obat yang dapat membantu menurunkan kadar trigliserida.
Baca juga: Asam Urat, dari Penyebab, Gejala, hingga Pengobatan
Gaya hidup
- Melakukan aktivitas fisik, karena olahraga berdampak besar pada kadar trigliserida. Anda dapat berolahraga selama 30 menit setidaknya 5 kali seminggu. Anda bisa memulai dengan berjalan cepat tiga kali seminggu.
- Menurunkan berat berat dan kalori dengan berfokus pada diet yang kaya akan buah, sayuran, protein tanpa lemak dan produk susu rendah lemak. Mengurangi konsumsi soda juga bisa membantu.
- Memilih lemak yang baik dengan meningkatkan asupan lemak tak jenuh yang bisa ditemui dalam minyak zaitun, kacang-kacangan dan ikan. Penelitian juga telah menemukan bahwa omega-3 pada ikan berlemak seperti tuna, salmon, makarel dan sarden sangat baik dalam menurunkan trigliserida.
- Mengurangi alkohol, karena bahkan dalam jumlah kecil pun, alkohol tampaknya bisa menyebabkan lonjakan besar kadar trigliserida.
Baca juga: 6 Tanda Gula Darah Anda Tinggi, Meski Bukan Penderita Diabetes