Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ariel Tatum Idap Gangguan Mental BPD, Apa Saja Pemicunya?

Kompas.com - 21/10/2019, 18:10 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Banyak orang dengan BPD mengalami ketakutan dan kemarahan hebat, perilaku impulsif, melukai diri sendiri, dan bahkan bunuh diri ketika merasa ditolak, dikritik, atau ditinggalkan.

Ini adalah fenomena yang disebut kepekaan pengabaian atau penolakan.

Sebagai contoh, Anda meminta teman untuk menelepon. Namun setelah ditunggu selama berjam-jam, teman Anda ini tidak menelepon Anda.

Anda kemudian berpikir negatif atau berprasangka buruk terhadap teman Anda, seperti "Dia mungkin membenciku" atau "Tidak ada yang mau berteman denganku".

Ketika prasangka-prasnangka buruk ini terus menempel dalam pikiran, kemudian mulai muncul gejala seperti kemarahan dan dorongan untuk melukai diri sendiri.

Pemicu internal

Pemicu internal biasanya berhubungan dengan ingatan kenangan masa lalu atau pikiran yang tiba-tiba muncul. Orang-orang yang memiliki pengalaman traumatis seperti pelecehan anak bisa memicu munculnya BPD.

Ketika kenangan masa lalu yang bersifat traumatis muncul, hal ini dapat memicu emosi yang intens dan gejala BPD lain.

Bukan hanya kenangan buruk yang dapat memicu BPD. Ingatan tentang masa-masa indah juga bisa memicu BPD, karena menjadi pengingat bahwa masa sekarang tak sebaik dulu.

Baca juga: Sulli f(x) Bunuh Diri, Begini agar Orang Terdekat Tak Lakukan Hal Sama

Cara mengelola pemicu BPD

Orang dengan BPD memiliki pemicu berbeda dan tak selalu sama.

Oleh sebab itu, langkah pertama dalam mengelola pemicu adalah mengetahui peristiwa, situasi, pikiran, atau ingatan apa yang dapat memicu ledakan emosi.

Beberapa latihan ini dapat Anda lakukan.

Pertama, hindari hal-hal yang dapat membuat suasana hati dan emosi berubah. Misalnya, jika ada film yang setelah ditonton justru mengubah suasana hati, maka film itu tak usah ditonton lagi.

Namun, jika Anda ada pemicu yang tidak dapat dihindari, cobalah temui terapis dan belajar secara bertahap bagaimana mengelola pemicu tersebut.

Seorang terapis akan membantu Anda mengekspresikan emosi dengan orang lain sehingga akhirnya Anda merasa tidak ditolak dan menyayangi diri Anda sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau