Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BAKTI Kominfo Minta Provider Manfaatkan Palapa Ring ke Pelosok Negeri

Kompas.com - 18/10/2019, 09:37 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mengakses internet sudah menjadi kebutuhan sehari-hari masyarakat dunia, termasuk Indonesia.

Kemarin Senin (14/10/2019), Presiden Joko Widodo meresmikan jaringan tulang punggung serat optik nasional atau Palapa Ring.

Palapa Ring atau disebut tol langit, diharapkan  dapat menjembatani komunikasi dan internet di seluruh pelosok negeri, dari Sabang sampai ke ujung paling timur Indonesia, Papua.

Pembangunan dan peresmian Palapa Ring dianggap sebagai bentuk dukungan pemerintah kepada para operator seluler dalam menciptakan akses komunikasi.

Baca juga: Jokowi Resmikan Tol Langit, Berikut 5 Fakta Palapa Ring

Hal ini disampaikan Dirut Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Anang Achmad Latif, dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat (FMB) 9 dengan tema "Menghitung Dampak Palapa Ring" di Gedung Utama Kemkominfo, Selasa (15/10/2019).

"Dengan rampungnya tol langit, berarti kami telah mendukung peran operator dalam menciptakan akses komunikasi. Kami memang telah berdiskusi dengan operator," kata Anang di Gedung Utama Kemkominfo, Selasa (15/10/2019).

Dalam kesempatan tersebut Anang berkata, Palapa Ring merupakan salah satu bagian dari pembangunan "infrastruktur" sampai ke wilayah timur Indonesia.

Jika ada orang beranggapan, pembangunan infrastruktur fisik di wilayah timur Indonesia masih sangat kurang, hal ini dikatakan Anang disebabkan oleh keterbatasan biaya.

Oleh sebab itu Anang menjelaskan, pemerintah melalui BAKTI telah menyiapkan infrastruktur ke wilayah timur Indonesia lewat Palapa Ring. Tinggal selanjutnya, kata dia, provider berperan menuntaskan masalah ketersediaan sinyal ke masyarakat.

"Palapa Ring tidak sampai menyelesaikan masalah ketersediaan sinyal ke masyarakat. Tapi jalan tolnya sudah kami siapkan. Maka dari itu, kami mengajak provider, yuk bersama-sama menyelesaikan masalah konektivitas. Karena memang tidak bisa masing-masing jalan sendiri," tuturnya.

Anang berharap dengan adanya Palapa Ring ini, operator akan bisa segera memanfaatkan dan menjual layanannya dengan harga yang terjangkau dan menghadirkan internet dengan kecepatan yang sama cepat dengan di Pulau Jawa.

“Sehingga masyarakat di wilayah 3T dan perbatasan bisa nikmati kecepatan layanan internet seperti yang di Jawa atau Jakarta, hingga sekitar 7 mbps. Karena diketahui, di sana ketika belum ada jaringan Palapa Ring, teks pun nyampenya lama. Dengan ini semua bisa menyiapkan sinyal dengan kecepatan tinggi. Jadi nanti harga terjangkau dan kecepatan baik,” katanya.

Baca juga: Palapa Ring Diharap Bisa Capai Ketimpangan Digital di Timur Indonesia

Pada kesempatan itu, Anang juga menjelaskan bahwa di Palapa Ring barat dan tengah kini ada 10 opeator. Sedangkan di Palapa Ring timur, operator diberi kesempatan 3 bulan untuk uji coba secara gratis menggunakan jaringan Palapa Ring.

"PR-nya memang untuk kawasan yang masuk kategori tidak layak bisnis, yakni yang melibatkan 10 persen dari penduduk Indonesia. Persoalannya, yang 10 persen itu susah, karena terpencil. Karena itulah, pemerintah akan turun tangan bila operator tidak bisa menyelesaikan," katanya.

Caranya, Anang menjelaskan, salah satunya dengan membangun infrastruktur telekomunikasi, berupa 4.000 BTS dan satelit multifungsi.

"Soal 4.000 BTS inilah yang berdampak langsung pada masyarakat, di mana kelak sinyal 4G tidak KW lagi. Selama ini, BTS itu memang ada, tapi persoalannya di transmisi. Karena kan jarak ke satelit itu 36 ribu kilometer dari permukaan bumi. Jadi perjalanan sinyal bolak-balik 72 ribu Km. Nah dengan adanya Palapa Ring, perjalanan sinyal menjadi singkat," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com