Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/10/2019, 13:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Setiap tahun, satu dari empat kematian manusia terkait dengan trombosis.

Para ilmuwan, peneliti, dan tenaga medis profesional sepakat bahwa trombosis adalah gangguan umum yang bertanggung jawa atas tiga penyebab utama kematian kardiovaskular di seluruh dunia, termasuk serangan jantung, stroke, dan tromboemboli vena (VTE).

Namun perlu Anda tahu, kematian akibat trombosis bisa dicegah.

Oleh sebab itu, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan trombosis, International Society on Thrombosis and Haemostasis (ISTH) menjadikan tanggal 13 Oktober sebagai World Thrombosis Day alias Hari Trombosis Sedunia yang pertama.

Sejak saat itu, Hari Trombosis Dunia diperingati setiap tahun. Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat akan trombosis, diharapkan dapat mengurangi risiko penyakit akibat trombosis.

Baca juga: Vena Menonjol di Permukaan Kulit, Apa Penyebabnya?

Apa itu trombosis?

Diberitakan PR Newswire, trombosis adalah pembentukan gumpalan darah di aliran darah yang berpotensi mengancam nyawa.

Kondisi penggumpalan darah di pembuluh darah ini dapat menghambat dan menghalangi aliran darah secara normal.

Menurut laman resmi Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), trombosis terbagi menjadi dua jenis, yakni trombosis vena dan tombosis arteri.

Trombosis vena terdapat di pembuluh balik, sedangkan trombosis arteri di pembuluh nadi.

Hari Trombosis Dunia Hari Trombosis Dunia

Dampak buruk trombosis

Kepada Kompas.com, ahli gizi Dr dr Tan Shot Yen, M.Hum berkata bahwa seseorang yang mendadak meninggal bisa juga disebabkan karena ada pembekuan darah yang tidak disadari.

"Saat pembekuan darah mengikuti aliran darah, ini bisa menyumbat pembuluh darah jantung atau otak yang lebih kecil," ungkap Tan, Minggu (13/10/2019).

Trombosis dapat memicu sejumlah kondisi medis yang mengancam jiwa, termasuk serangan jantung, stroke, dan tromboemboli vena (VTE).

VTE terjadi ketika satu atau lebih gumpalan darah terbentuk di vena dalam. VTE paling sering muncul di kaki (deep vein thrombosis).

Gumpalan darah tersebut dapat bergerak dalam sirkulasi dan menetap di paru-paru, kondisi yang dikenal sebagai pulmonary embolism (PE).

Penting untuk diketahui, setiap tahunnya ada sekitar 10 juta kasus VTE di seluruh dunia. Namun, hal ini bisa dicegah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com