KOMPAS.com - Setiap tahun, satu dari empat kematian manusia terkait dengan trombosis.
Para ilmuwan, peneliti, dan tenaga medis profesional sepakat bahwa trombosis adalah gangguan umum yang bertanggung jawa atas tiga penyebab utama kematian kardiovaskular di seluruh dunia, termasuk serangan jantung, stroke, dan tromboemboli vena (VTE).
Namun perlu Anda tahu, kematian akibat trombosis bisa dicegah.
Oleh sebab itu, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan trombosis, International Society on Thrombosis and Haemostasis (ISTH) menjadikan tanggal 13 Oktober sebagai World Thrombosis Day alias Hari Trombosis Sedunia yang pertama.
Sejak saat itu, Hari Trombosis Dunia diperingati setiap tahun. Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat akan trombosis, diharapkan dapat mengurangi risiko penyakit akibat trombosis.
Baca juga: Vena Menonjol di Permukaan Kulit, Apa Penyebabnya?
Diberitakan PR Newswire, trombosis adalah pembentukan gumpalan darah di aliran darah yang berpotensi mengancam nyawa.
Kondisi penggumpalan darah di pembuluh darah ini dapat menghambat dan menghalangi aliran darah secara normal.
Menurut laman resmi Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), trombosis terbagi menjadi dua jenis, yakni trombosis vena dan tombosis arteri.
Trombosis vena terdapat di pembuluh balik, sedangkan trombosis arteri di pembuluh nadi.
Kepada Kompas.com, ahli gizi Dr dr Tan Shot Yen, M.Hum berkata bahwa seseorang yang mendadak meninggal bisa juga disebabkan karena ada pembekuan darah yang tidak disadari.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.