KOMPAS.com - Makanan adalah sumber energi utama untuk tubuh. Energi yang dihasilkan dari makanan, membantu makhluk hidup melakukan aktivitas fisik dan meningkatkan kinerja otak.
Meski makanan adalah kebutuhan pokok makhluk hidup, kita juga tidak boleh sembarangan mengonsumsi makanan.
Alih-alih menambah energi, makanan tertentu justru bisa menimbulkan penyakit, termasuk kanker.
Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia Profesor DR Dr Aru W Sudoyo SpPD KHOM FINASIM FACP, mengungkap beberapa kategori makanan yang mengandung bahan kimia dan dapat menjadi pemicu kanker.
Baca juga: Perjalanan Panjang Karsinogen dalam Ranitidin sampai Menjadi Kanker
Heterocyclic Amines (HCAs) dari daging merah
Bahan kimia yang satu ini biasanya dihasilkan selama proses memasak makanan.
"Contohnya masak daging merah. Itu ada beberapa proses masak yang justru membuat zat HCAs dan berisiko memicu sel kanker berkembang," kata Aru di acara Patient Journey in Oncology Total Solution yang diadakan oleh PT Kalbe Farma Tbk di Bogor, Selasa (7/10/2019).
Aru menerangkan, daging merah bisa memicu kanker bila dimasak dengan temperatur tinggi, atau memasak dengan pengasapan dan pembakaran arang.
"Misalnya sate, kalau satenya dari daging ayam atau ikan kemudian dibakar, itu enggak apa-apa. Nah yang bahaya itu daging merah seperti (daging) kambing atau sapi. Yang penting, daging merah itu yang bahaya," terangnya.
Akrilamid
Akrilamid ada yang berbentuk seperti butiran kristal dan cairan. Akrilamid bnyak digunakan dalam pembuatan kertas, plastik, serta pada proses pengelolaan air minum dan sampah.
Dijelaskan Aru, makanan yang digoreng, dibakar, dan direbus dengan suhu tinggi juga bisa menghasilkan akrilamid.
Nah, suatu makanan yang terpapar bahan kimia akrilamid dapat memicu kerusakan pada inti sel tubuh.
"Kalian yang biasa makan french fried, kentang goreng itu bahayanya bahan kimianya banyak," ujar Aru.
Banyak yang tahu dan paham bahwa formalin dilarang untuk dikonsumsi karena mengandung karsinogen, zat yang dapat menyebabkan kanker.
"Apapun makanannya, kalau sudah dikasih formalin, sudah pasti berbahaya. (Ini) karena efeknya (formalin) ke kanker sudah diteliti," tuturnya.
Baca juga: 4 Tantangan Indonesia Lawan Kanker, Kurang Ahli hingga Minim Fasilitas
Efek dari makanan yang dapat memicu kanker, jauh lebih buruk dan lebih sulit dicegah dibanding kebiasaan merokok.
Hal ini sebenarnya terkait dengan gaya hidup dalam memilih makanan. Ketika sudah menjadi kebiasaan, aneka bahan kimia yang mengendap dalam tubuh secara bertahap akan memicu terjadinya mutasi gen.
Kebiasaan buruk dalam memilih makanan yang harus disadari adalah kebiasaan makan makanan berlemak tinggi dan junk food.
Dua jenis makanan tersebut dapat memicu perkembangan sel kanker mutasi gen yang akan memblokir sel baik. Akibatnya, sel kanker membuat daya tahan tubuh dan fungsi organ rusak, dan tak jarang menyebabkan kematian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.