Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Tantangan Indonesia Lawan Kanker, Kurang Ahli hingga Minim Fasilitas

Kompas.com - 10/10/2019, 10:13 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kanker dicap sebagai penyakit paling berbahaya dan mengancam jiwa di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Data Global Burden Cancer (globocan) tahun 2018 menyebut ada 348.809 penderita kanker di Indonesia. Dari kasus yang ada tersebut, 207.210 pasien kanker meninggal dunia.

Perlu diketahui, angka ini menunjukkan prevalensi kasus sebesar 776.120 dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.

Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia, Prof DR Dr Aru W Sudoyo SpPD KHOM FINASIM FACP mengatakan, tingginya prevalensi penyakit kanker di Indonesia itu terkait dengan empat tantangan.

Baca juga: Yayasan Kanker Indonesia: Masyarakat Jangan Khawatir Ranitidin Ditarik

4 Tantangan perangi kanker di Indonesia

Luasnya negeri Indonesia

"Kita, Indonesia ini wilayahnya terlalu luas. Susah menjangkau keseluruhan daerah. Luas Indonesia bahkan sampai 1,9 juta kilometer persegi. Indonesia ini masalah besarnya kebanyakan air, jadi sulit mengelola negeri ini," kata Aru di di acara Patient Journey in Oncology Total Solution yang diadakan oleh PT Kalbe Farma Tbk di Bogor, Selasa (7/10/2019).

Oleh sebab itulah, pemerataan atas kebijakan kesehatan seringkali mengalami kendala teknis yang terjadi di lapangan atau alam kehidupan di masyarakat yang ada.

Dari data riset kesehatan dasar (riskesdas) 2013-2018, prevalensi kanker berdasarkan diagnosis kanker menurut provinsi (permil) rata-rata 1,8 persen.

Data itu mengungkap, daerah yang tinggi prevalensi kankernya adalah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan angka 4,9 persen.

Sementara untuk prevalensi kanker terendah adalah Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan angka 0,9 persen.

Kurangnya ahli onkologi

Diakui Aru, ahli onkologi atau pakar penyakit kanker di Indonesia jumlahnya masih sangat sedikit dan tak sebanding dengan tingginya prevalensi kanker yang terjadi.

Prevalensi jenis kanker yang diderita data Globocan pada 2012 menunjukkan rincian sebagai berikut dengan perbandingan persentase kasus per 100.000.

  • Kanker paru-paru, kasus yang ada sekitar 25,8 per 100.000 dengan rate kematian 23,2.
  • Kanker lambung, prevalensi kasusnya sekitar 15,9 per 100.000 jiwa dengan rate kematian 10,8.
  • Kanker payudara, prevalensi kasus yang terjadi yaitu 40,3 per 100.000 jiwa dengan rate kematian 16,6.
  • Kanker serviks, dengan prevalensi kasus yaitu 17,3 per 100.000 dengan rate kematian 8,2.

Kurangnya fasilitas kesehatan

Kurangnya fasilitas kesehatan dan pelayanan kesehatan untuk penyakit kanker, menurut Aru, tidak lepas kaitannya dengan persoalan minimnya jumlah ahli onkologi di Indonesia.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau