Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/10/2019, 12:04 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

KOMPAS.com – Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita berharap pada Januari 2020 tak ada lagi minyak goreng dalam bentuk curah.

Hal ini menurutnya merupakan upaya Kemendag untuk meningkatkan mutu dan keamanan pangan yang dikonsumsi. Salah satunya melalui program pengalihan minyak goreng curah ke minyak goreng kemasan.

Baca juga: Perangi Kurang Gizi, Pakar Minta Minyak Goreng Diperkaya Vitamin A

Keputusan tersebut diambil bukannya tanpa sebab. Minyak goreng curah memang “haram” alias berbahaya bagi tubuh. Banyak zat berbahaya yang terdapat pada minyak goreng curah.

Memicu kolesterol

Konsumsi makanan yang digoreng bisa memicu tingginya kadar kolesterol. Apalagi jika Anda menggunakan minyak goreng curah yang sudah terdapat sisa atau serbuk penggorengan. Inilah yang paling memicu meningkatnya kadar kolesterol.

Diabetes

Selain kolesterol, minyak goreng curah juga bisa memicu penyakit lainnya seperti diabetes. Pemanasan minyak goreng berulang kali bisa mengakibatkan penipisan kandungan antioksidan alami. Hal ini bisa menyebabkan diabetes, hipertensi, dan peradangan pembuluh darah.

Kanker payudara

Para peneliti dari University of Illinois menguji minyak goreng bekas pakai terhadap tikus. Hasilnya menunjukkan bahwa minyak goreng yang dipanaskan kembali dapat memicu perubahan sel, sehingga dapat mendorong pertumbuhan kanker payudara.

Memanaskan minyak berulang kali diketahui dapat merusak struktur kimia minyak dan melepaskan aclorein. Ini adalah zat racun yang bersifat karsinogenik alias memicu kanker.

Ilustrasi kanker payudaraShutterstock Ilustrasi kanker payudara

Keracunan makanan

Menggoreng makanan dengan minyak curah rupanya bisa menyebabkan keracunan makanan. Jika minyak goreng tidak disaring dan disimpan dengan benar, bakteri akan memakan sisa-sisa makanan yang tertinggal dalam minyak.

Bila minyak tersebut digunakan berulang kali, sifat minyak akan berubah menjadi anaerob dan merangsang pertumbuhan Costridium botulinum. Ini adalah bakteri penyebab botulisme, jenis keracunan makanan yang parah.

Penyakit kardiovaskular

Perlahan tapi pasti, zat kimia dalam minyak goreng curah akan terus mengendap sehingga mengundang penyakit. Minyak curah mengandung peroksida dan aldehid, dua bahan kimia yang dapat merusak sel dan memicu aterosklerosis.

Aterosklerosis adalah pengerasan pembuluh darah akibat timbunan plak, lemak, kolesterol, dan lainnya.

Saat dimasak dalam suhu tinggi, kandungan lemak dalam minyak akan berubah menjadi lemak trans. Semakin sering dikonsumsi, risiko penyakit jantung dan penyakit kardiovaskular lainnya semakin tinggi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Seperti Apa Gejala Virus Nipah yang Parah?

Seperti Apa Gejala Virus Nipah yang Parah?

Oh Begitu
Seperti Apa Hiu Tertua yang Berusia Ratusan Tahun?

Seperti Apa Hiu Tertua yang Berusia Ratusan Tahun?

Oh Begitu
Apakah Ikan Air Asin Bisa Hidup di Air Tawar?

Apakah Ikan Air Asin Bisa Hidup di Air Tawar?

Oh Begitu
8 Cara Menjaga Kesehatan Saat Cuaca Panas Ekstrem

8 Cara Menjaga Kesehatan Saat Cuaca Panas Ekstrem

Oh Begitu
Apa Penyebab Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia?

Apa Penyebab Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia?

Oh Begitu
Mengapa Tidak Ada Narwhal di Penangkaran?

Mengapa Tidak Ada Narwhal di Penangkaran?

Oh Begitu
Bagaimana Wortel Bisa Berwarna Oranye?

Bagaimana Wortel Bisa Berwarna Oranye?

Oh Begitu
Apakah Aman Makan Sushi?

Apakah Aman Makan Sushi?

Kita
Fakta Menarik Kentut, Hasilkan 500 Mililiter Gas Per Hari (Bagian 1)

Fakta Menarik Kentut, Hasilkan 500 Mililiter Gas Per Hari (Bagian 1)

Kita
Apa yang Harus Dilakukan untuk Mengelola Sampah?

Apa yang Harus Dilakukan untuk Mengelola Sampah?

Kita
Sains Jelaskan Manfaat Jus Bawang Bombai untuk Rambut Rontok

Sains Jelaskan Manfaat Jus Bawang Bombai untuk Rambut Rontok

Oh Begitu
Apa Manfaat Air Cucian Beras untuk Kesehatan?

Apa Manfaat Air Cucian Beras untuk Kesehatan?

Oh Begitu
Penyebab Cegukan dan Cara Mengatasinya

Penyebab Cegukan dan Cara Mengatasinya

Oh Begitu
Mengapa Ikan Bau Amis?

Mengapa Ikan Bau Amis?

Oh Begitu
Minyak Kelapa Baik Dikonsumsi Saat Diet, Ini Alasannya

Minyak Kelapa Baik Dikonsumsi Saat Diet, Ini Alasannya

Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com