Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Insomnia? Terapi Akupunktur Bisa Bantu Mengatasinya

Kompas.com - 06/10/2019, 12:05 WIB
Ellyvon Pranita,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

Dwi menyarankan untuk melakukan konsultasi dengan dokter perihal kasus insomnia yang diderita. Selain itu, salah satu pengobatan untuk mengatasi insomnia tersebut bisa dengan melakukan terapi akupunktur.

Terapi Akupunktur

Orang yang mengalami susah tidur atau insomnia pada umumnya diberikan obat penenang untuk membantu merasa rileks sehingga mudah tidur.

Namun dengan pengembangan dari berbagai penelitian, akupunktur medik kini dapat dimanfaatkan untuk menangani berbagai gangguan kesehatan, termasuk insomnia.

Terapi akupunktur untuk insomnia terbilang aman karena terbukti meningkatkan produksi melatonin dan tidak menggunakan obat 9bahkan dapat menurunkan dosis penggunaan obat yang dikonsumsi pasien).

Baca juga: Benarkah Akupunktur Tingkatkan Kesuburan Pria?

Tingkat keamanan akupunktur didukung dengan berbagai jenis media yang dapat digunakan.

Saat ini, kata Dwi, akupunktur dapat menggunakan media berupa jarum, laser, benang, akupressur (tekanan dengan jari) dan lainnya. Pasien dengan alergi terhadap logam dapat menggunakan media selain jarum.

Penggunaan jarum juga dihindari bagi pasien yang daya tahan tubuhnya sedang menurun, karena dikhawatirkan luka yang terjadi saat terapi dapat menjadi akses masuk bagi bakteri atau virus.

Baca juga: Lebih Langsing dengan Akupunktur Telinga?

Selain itu, pasien dengan riwayat kejang atau epilepsi sebaiknya menghindari terapi akupunktur dengan media laser.

"Yang perlu diketahui, karena hanya memanfaatkan tubuh dari terapi akunktur dapat berbeda pada setiap orang,"ujarnya.

Meski secara umumnya, efek terapi akupunktur dapat terasa sejak terapi pertama. Sementara untuk kasus insomnia, biasanya memerlukan terapi sebanyak 10-12 kali sesi terapi, dengan penyesuaian terhadap perkembangan pasien selama terapi dilakukan.

Efek dari terapi akupunktur ini juga dapat bertahan di tubuh pasien meski sudah tidak diberikan rangkasan dari media terapi.

"Dengan efek yang bertahan setelah usainya terapi akupunktur ini, diharapkan dapat membentuk pola tidur yang baik pada pasien, sehingga gangguan tidur tidak kembali berulang," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau