Tetapi dalam kasus ini, mesin cuci tersebut berada di luar fasilitas pusat rumah sakit, dan itu hanya digunakan untuk mencuci pakaian ibu, topi dan kaus kaki untuk bayi yang baru lahir.
Setelah staf layanan kesehatan berhenti menggunakan mesin cuci rumah tangga itu, tidak ada lagi kasus K. oxytoca yang menyerang ke bayi baru lahir.
Mesin cuci tersebut diselidiki lebih lanjut sebagai sumber yang mungkin mengkontaminasi perawatan kesehatan di rumah sakit.
Hal yang patut dipertimbangkan bagi Anda yang mencuci pakaian dengan mesin cuci rumah tangga, adalah tindakan pencegahan ketika mencuci pakaian untuk orang yang berkondisi rentan.
Terutama seperti orang-orang tua yang membutuhkan perawatan, mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang terganggu, dan orang-orang dengan luka yang terinfeksi apalagi mengeluarkan nanah.
Dalam kasus ini Dr Ricarda menyatakan bahwa merekomendasikan untuk mencuci pakaian pada suhu yang lebih tinggi.
"Pada suhu yang lebih tinggi, atau dengan desinfektan yang efisien untuk menghindari penularan patogen," ujarnya.
Para ahli mengatakan rata-rata orang tidak perlu khawatir tentang mesin cuci mereka yang menyimpan bakteri itu.
Dokter spesialis penyakit menular di Johns Hopkins Center for Security, Baltimore, Dr Amesh Adalja, menyatakan pada umumnya mesin cuci memang dirancang untuk menghilangkan kotoran dan bau, tapi tidak dirancang untuk membuat pakaian Anda steril.
"Mesin cuci tidak cukup panas untuk membunuh setiap bentuk makhluk hidup yang ada di pakaian Anda," ujarnya.
Serta menurut dia, hal itu tidak terlalu penting sebab kebanyakan bakteri di tubuh dan pakaian tidak berbahaya. Dengan kata lain sebagian besar bakteri tersebut tidak menyebabkan masalah bagi manusia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.