KOMPAS.com - Apakah Anda termasuk orang yang mencuci pakaian menggunakan mesin cuci? Perlu Anda ketahui, penelitian terbaru menemukan bahwa mesin cuci mengandung bakteri yang resisten terhadap obat.
Bakteri yang resisten terhadap obat tersebut dapat menimbulkan berbagai risiko bagi orang memiliki kondisi tubuh rentan sakit.
Para peneliti menemukan kasus menarik mengenai mesin cuci dikaitkan dengan penyebaran bakteri yang resisten terhadap obat pada bayi baru lahir di rumah sakit di Jerman.
Mengutip Live Science, Sabtu (29/9/2019), ini merupakan kasus pertama yang dilaporkan dari mesin cuci rumah sakit yang menyebarkan patogen berbahaya kepada pasien.
Baca juga: Hati-hati, Mesin Cuci Bisa Jadi Sarana Penularan Flu
Dokter senior di Institut for Hygiene and Public Health, University Hospital Bonn di Jerman, Dr Ricarda Schmithausen mengatakan bahwa kasus ini sangat tidak biasa.
Rumah sakit seharusnya menggunakan mesin cuci industri yang biasanya digunakan dalam pengaturan perawatan kesehatan, bukan menggunakan jenis mesin cuci rumah tangga biasa. Hal ini memberikan kesadaran para peneliti untuk mencari tahu apa pengaruh yang terjadi dengan mesin cuci rumah tangga biasa.
Para peneliti meyakini hal tersebut ialah implikasi dari mesin cuci rumah tangga, karena daya hemat energi yang akan menurunkan suhu air pada mesin cuci lebih rendah. Hal itulah yang memungkinkan patogen atau bakteri resisten tidak terbunuh menyeluruh.
Dalam kasus saat ini seperti dijelaskan dalam jurnal Applied and Enviromental Microbiology, dokter di rumah sakit Jerman memperhatikan bahwa bayi baru lahir di sana terus dilakukan tes guna mengetahui jenis bakterinya.
Hasilnya, diketahui jenis bakteri resisten obat tersebut dikenal sebagai Klebsiella oxytoca (K. oxytoca).
Bakteri ini diketahui menyebabkan infeksi serius di rangkaian perawatan kesehatan, seperti di panti jompo dan unit perawatan intensif.
Bayi yang baru lahir sebenarnya dalam keadaan sehat atau tidak memiliki sakit. Namun, bakteri Klebsiella oxytoca yang ditemukan di kulit bayi-bayi itu.
Baca juga: Rusia Optimis Ciptakan Mesin Cuci Khusus untuk Astronot di ISS
Keadaan itu membuat dokter prihatin karena dapat menyebabkan kondisi seperti pneumonia, infeksi saluran kemih dan infeksi luka, terutama pada mereka yang memiliki sistem kekebalan lemah.
Pada awalnya, para dokter mengira bakteri itu berpindah dari petugas kesehatan atau ibunya sendiri ke bayi mereka. tetapi dari hasil tes tidak terbukti.
Selanjutnya, dokter menguji beberapa hal di rumah sakit seperti inkubator bayi. Tetapi hasilnya juga kembali negatif. Akhirnya para peneliti melacak sumber ke mesin cuci tertentu. Sampel yang diambil dari segel pintu karet mesin cuci dan hasilnya positif ada bakteri K. oxytoca.
Memang pada dasarnya mesin cuci rumah tangga tidak diizinkan untuk mencuci pakaian pasien di rumah sakit.
Tetapi dalam kasus ini, mesin cuci tersebut berada di luar fasilitas pusat rumah sakit, dan itu hanya digunakan untuk mencuci pakaian ibu, topi dan kaus kaki untuk bayi yang baru lahir.
Setelah staf layanan kesehatan berhenti menggunakan mesin cuci rumah tangga itu, tidak ada lagi kasus K. oxytoca yang menyerang ke bayi baru lahir.
Mesin cuci tersebut diselidiki lebih lanjut sebagai sumber yang mungkin mengkontaminasi perawatan kesehatan di rumah sakit.
Hal yang patut dipertimbangkan bagi Anda yang mencuci pakaian dengan mesin cuci rumah tangga, adalah tindakan pencegahan ketika mencuci pakaian untuk orang yang berkondisi rentan.
Terutama seperti orang-orang tua yang membutuhkan perawatan, mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang terganggu, dan orang-orang dengan luka yang terinfeksi apalagi mengeluarkan nanah.
Dalam kasus ini Dr Ricarda menyatakan bahwa merekomendasikan untuk mencuci pakaian pada suhu yang lebih tinggi.
"Pada suhu yang lebih tinggi, atau dengan desinfektan yang efisien untuk menghindari penularan patogen," ujarnya.
Para ahli mengatakan rata-rata orang tidak perlu khawatir tentang mesin cuci mereka yang menyimpan bakteri itu.
Dokter spesialis penyakit menular di Johns Hopkins Center for Security, Baltimore, Dr Amesh Adalja, menyatakan pada umumnya mesin cuci memang dirancang untuk menghilangkan kotoran dan bau, tapi tidak dirancang untuk membuat pakaian Anda steril.
"Mesin cuci tidak cukup panas untuk membunuh setiap bentuk makhluk hidup yang ada di pakaian Anda," ujarnya.
Serta menurut dia, hal itu tidak terlalu penting sebab kebanyakan bakteri di tubuh dan pakaian tidak berbahaya. Dengan kata lain sebagian besar bakteri tersebut tidak menyebabkan masalah bagi manusia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.