Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Manfaat Tertawa Nonton Film Komedi seperti Warkop DKI Reborn 3

Kompas.com - 23/09/2019, 17:00 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Siapa di antara Anda yang sudah atau menanti untuk menonton tingkah lucu dari personil film Warkop DKI Reborn 3?

Mungkin ada di antara Anda yang mau menonton karena menyukai salah satu pemainnya, namun banyak juga yang ingin menonton karena membutuhkan hiburan yang membuat Anda dapat tertawa bahagia dan menghilangkan stres yang sedang dialami.

Ternyata, tertawa dari berbagai penelitian memang memiliki banyak manfaat bagi tubuh, seperti yang dilansir dari mentalfloss.com, (27/3/2019), setidaknya ada 10 manfaat kesehatan yang akan dirasakan jika tertawa karena humor atau menonton komedi.

Baca juga: Bukan Mitos, Tertawa Terlalu Kencang Bisa Picu Serangan Asma

1. Mengurangi tekanan darah

Tekanan darah tinggi (hipertensi) merupakan salah satu efek samping yang paling berbahaya dari stres, bahkan faktor risiko yang bisa timbul akan berpengaruh kepada penyakit jantung dan stroke.

Bila sulit tertawa di saat stres, Anda bisa mengikuti kelas ataupun terapi tertawa. Menurut penelitian, pada terapi tertawa yang dimaksudkan untuk merangsang seseorang tertawa dari sesi pelatihan yang menyenangkan dan pelatihan pernapasan.

Beberapa penelitian menunjukkan adanya pengurangan tekanan darah setelah tertawa. Seperti penelitian pada tahun 2017 di Journal of Dental and Medical Research, dari 40 pasien yang menjalani hemodialisis atau dalam tindakan medis yaitu sebuah proses pembersihan darah dari zat-zat sampah, melalui proses penyaringan di luar tubuh.

Partisipan tersebut kemudian dibiarkan mendengarkan CD dari pertunjukkan komik, dengan 16 sesi dan 30 menit selama delapan sesi per minggu, hasilnya terjadi penurunan tekanan darah pada mereka.

Bahkan pada tahun 2011, para peneliti mempresentasikan hasil penelitian selama tiga bulan di Sesi Ilmiah Asosiasi Jantung Amerika. Para peneliti mengekspos, mereka meneliti 79 peserta untuk mengikuti terapi musik atau tawa.

Terapi tawa tersebut dilakukan melalui kontak mata yang menyenangkan dan juga latihan pernapasan. Selama minimal tiga bulan pelatihan tersebut, tekanan darah Anda akan mengalami penurunan paling tidak 5-7 mmHg. dibandingkan dengan terapi musik yang hanya menurunkan tekanan darah 6 mmHg.

2. Mengurangi kecemasan

Dalam sebuah penelitian tahun 1990 dalam Psychological reports, mencari tahu efek dari tertawa karena sesuatu yang lucu pada saat mengalami kecemasan oleh sebuah ancaman.

Penelitian dilakukan kepada 53 mahasiswa dengan membagi kedalam tiga kelompok. Dengan ketegangan yang sama, kelompok pertama dibiarkan mendengarkan rekaman humor lucu, kelompok kedua dibiarkan mendengarkan rekaman non-humor, sementara kelompok ketiga tidak dibiarkan mendengarkan rekaman apapun.

Hasilnya, kelompok pertama yang mendengarkan humor lucu, tingkat kecemasan yang dirasakan menurun selama periode penelitian berlangsung.

Itulah menurut para peneliti, mereka yang memiliki tingkat rasa humor tertinggi, memiliki kecemasan terendah.

3. Meningkatkan kekebalan tubuh

Sebuah penelitian pada tahun 2015 meneliti ibu postpartum atau yang baru saja melahirkan di Journal of Alternative and Complementary Medicine.

Peneliti menguji ASI yang diekspresikan tangan untuk imunoglobulin (IgA atau antibodi yang berperan penting dalam fungsi kekebalan) sebelum dan sesudah terapi tawa.

Dua kali seminggu, ibu yang berpartisipasi tersebut kemudian dilibatkan dalam rutinitas terapi tawa dan beberapa pijatan payudara ringan yang memicu tawa, ternyata hasilnya terjadi peningkatan kecil dalam IgA saliva mereka.

Sebuah penelitian dilakukan terhadap mahasiswa untuk menonton film lucu, dapat meningkatkan IgA saliva (slgA). Para peneliti juga menemukan bahwa tertawa bisa meningkatkan sel-sel pembunuh alami (NK) tubuh, sejenis limfosit yang mudah diuji dalam darah.

4. Anti-depresan alami

pada penelitian tahun 2017 yang terbit di Korea Journal of Adult Nursing, ahli  menguji efek terapi tawa pada 42 penghuni dua rumah sakit perawatan jangka panjang, dalam kondisi pasien sedang mengalami suasana hati yang tertekan.

Terapi tawa, kemudian dilakukan partisipan selama lebih dari delapan sesi, dengan durasi 40 menit dua kali seminggu.

Kegiatannya juga meliputi menyanyikan lagu-lagu lucu, tertawa untuk hiburan, peregangan, bermain dengan tangan dan menari, latihan tertawa, tepuk tangan yang sehat, dan juga tertawa terbahak-bahak.

Hasilnya menunjukkan, tertawa dapat menurunkan depresi dan memperbaiki suasana hati secara umum.

Penelitian lainnya yang terbit di Journal of Alternative and Complementary Medicine tahun 2015 menemukan, tiga sesi terapi tawa selama 60 menit meningkatkan depresi dan keadaan mood negatif pasien kanker.

5. Membuat bernapas lebih baik

Keadaan perut saat tertawa dapat menyebabkan peningkatan detak jantung, laju pernapasan dan konsumsi oksigen, hal ini serupa dengan apa yang terjadi selama berolahraga.

Penelitian tahun 2019 di International Journal of Humor Research menemukan bahwa jika Anda tertawa selama 30 menit hingga satu jam, itu sama halnya dengan melakukan Gym.

Salah satu adegan dalam film Warkop DKI Reborn versi baru.Instagram/Falcon Pictures Salah satu adegan dalam film Warkop DKI Reborn versi baru.

6. Bagus untuk sistem kardiovaskular atau jantung

Sebuah penelitian pada tahun 2009 dalam Hipotesis Medis menemukan manfaat yang kuat untuk jantung dan sistem kardiovaskular.

Partisipan dalam penelitian kemudian diminta menonton salah satu komedi Saturday Night Live, lalu hasilnya dalam pengukuran medis, partisipan mengalami penurunan 35 peserta pelebaran pembuluh darah, dalam artian tertawa dapat membantu aliran darah mereka lebih baik.

The American Heart Association bahkan merekomendasikan tawa untuk membuat jantung yang sehat. Dari hasil penelitian telah menunjukkan bahwa tawa meningkatkan peradangan arteri yang berkurang dan peningkatan produksi HDL, atau kolesterol akan beralih menjadi baik.

7. Menurunkan hormon stres

Ilmuwan dari Departments of Fisiologi Educational tahun 2017 menemukan, tawa dapat merangsang berbagai sistem fisiologis yang menurunkan kadar hormon stres, seperti kortisol dan epinefrin, dan meningkatkan keaktifan sistem kerja otak yang mengeluarkan Dopamin.

Penelitian lain tahun 2003 di Terapi Alternatif dalam Kesehatan dan Kedokteran menemukan bahwa menonton film lucu dapat menurunkan berbagai hormon stres.

8. Mengurangi rasa nyeri

Pada abad ke-14, ahli bedah dari Prancis Henri de Mondeville menggunakan humor untuk mengalihkan perhatian pasien dari rasa sakit saat operasi dan untuk membantu mereka selama pemulihan.

Penelitian yang lebih modern, pada tahun 2011 yang diterbitkan dalam Proceeding of the Royal Society, telah menemukan bahwa pasien yang menonton video komedi hanya membutuhkan lebih sedikit obat penghilang rasa sakit daripada mereka yang menonton video non-komedi.

9. Menurunkan kalori

Sebuah penelitian pada tahun 2014 di International Journal of Obesity menemukan bahwa tawa dapat membakar kalori.

Penelitian dilakukan kepada 45 orang yang dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama diajak menonton klip video untuk membangkitkan tawa selama kurang lebih 10 menit, dan kelompok kedua diajak menonton film yang tidak merangsang tawa.

Pada peserta tersebut dipasang kalorimeter untuk mengukur pengeluaran energi dan denyut jantung.

Hasilnya, kelompok yang tertawa selama menonton mereka membakar hingga 10 kalori dalam 10 menit, dibandingkan dengan mereka yang tidak tertawa dan tidak membakar kalori mereka.

Baca juga: Misteri Tubuh Manusia, Kenapa Kita Tertawa saat Geli?

Nah, jadi menonton video atau film bertema komedi atau humor bisa menjadi alternatif bagi Anda, jika tidak punya kesempatan untuk melakukan terapi tertawa, agar membantu Anda menghilangkan beberapa penyakit yang sering dialami tubuh secara alami.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com