KOMPAS.com - Nyeri perut, perubahan mood, dan perut kembung adalah beberapa tanda yang kerap muncul sebelum menstruasi. Di samping semua tanda tersebut, gejala lain yang paling sering dikeluhkan adalah munculnya jerawat.
Pembentukan jerawat sebelum menstruasi sebetulnya tidak berbeda dengan jerawat pada umumnya. Prosesnya berawal dari produksi sebum oleh kelenjar minyak dalam kulit Anda. Sebum merupakan zat minyak yang berfungsi sebagai pelumas alami kulit.
Setelah diproduksi oleh kelenjar minyak, sebum akan keluar dari folikel melalui pori-pori menuju permukaan kulit. Folikel adalah bagian dalam dari pori-pori kulit yang merupakan tempat tumbuhnya rambut, kelenjar minyak, serta kelenjar keringat.
Baca juga: Misteri Tubuh Manusia: Kenapa Keringat Rasanya Asin?
Terkadang, sebum tidak dapat keluar dari folikel karena pori-pori tersumbat. Sumbatan ini terbentuk dari campuran sebum, sel kulit mati, dan rambut. Inilah yang lantas menjadi cikal-bakal penyebab jerawat.
Jerawat terbentuk ketika bakteri menginfeksi sumbatan tersebut dan sebum menumpuk di dalam folikel. Infeksi bakteri kemudian memicu reaksi peradangan yang ditandai dengan pembengkakan, nyeri, dan kemerahan.
Tingkat keparahan jerawat bergantung pada jenis bakteri yang menginfeksi. Tidak semua bakteri pada kulit dapat menyebabkan jerawat. Biasanya, bakteri yang paling sering menjadi pemicu jerawat adalah Propionibacterium acnes.
Siklus haid rata-rata berlangsung selama 14 hari. Sepanjang siklus itu, beberapa hormon tubuh berubah, seperti hormon estrogen dan progesteron.
Produksi hormon estrogen meningkat selama 14 hari pertama, sedangkan progesteron baru meningkat pada 14 hari berikutnya. Kemudian, jumlah kedua hormon itu akan menurun mendekati waktu menstruasi.
Pada saat yang sama, produksi hormon testosteron tidak berubah. Testosteron adalah hormon reproduksi pria, tapi wanita juga memilikinya dalam jumlah sedikit.
Walaupun sedikit, jumlah testosteron selama menstruasi cenderung lebih tinggi dibandingkan estrogen dan progesteron karena produksi keduanya sedang menurun.
Ternyata, jumlah testosteron yang tinggi menjadi penyebab jerawat muncul sebelum menstruasi. Pasalnya, kadar testosteron yang tinggi selama menstruasi menyebabkan produksi sebum meningkat.
Bagi sebagian wanita, bertambahnya sebum dapat membuat wajah tampak lebih cerah. Namun, produksi sebum yang berlebih juga bisa menyumbat pori-pori dan memicu jerawat.
Jerawat dapat muncul semakin banyak saat jumlah hormon progesteron kembali meningkat. Pasalnya, jumlah hormon progesteron yang meningkat menyebabkan kulit membengkak. Pori-pori pun semakin mengecil sehingga sebum terjebak dalam folikel.
Baca juga: Misteri Tubuh Manusia: Kenapa Patah Tulang pada Anak Lebih Cepat Sembuh?
Penyebab jerawat sebelum menstruasi sepenuhnya berasal dari hormon dan bukan karena Anda kurang menjaga kebersihan wajah. Meski demikian, Anda yang rentan memiliki jerawat sebelum menstruasi dapat mencegahnya dengan cara berikut:
Menghindari jerawat sebelum menstruasi memang sulit, sebab penyebab kondisi ini berasal dari tubuh Anda sendiri. Perubahan hormon pun tidak dapat dicegah, jadi yang bisa Anda lakukan adalah mencegah jerawat bertambah parah.
Jerawat akan kembali hilang dengan sendirinya setelah masa menstruasi selesai. Namun, apabila jerawat yang bermunculan terasa amat mengganggu, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.