KOMPAS.com - Ibu hamil dan menyusui memiliki prosedur yang harus dipenuhi agar bayi yang dilahirkan sesuai standar skala internasional kesehatan oleh UNESCO. Dalam bidang kesehatan, prosedur ini disebut Protap (Prosedur Tetap).
Ahli Gizi Dr dr Tan Shot Yen M Hum menjelaskan bahwa protap yang ada merupakan sebuah panduan cara penyajian, tekstur dan frekuensi makan untuk bayi dan anak di situasi normal atau dalam kondisi bencana.
Protap tersebut berisi pedoman gizi seimbang dengan menu empat bintang untuk usia 6-24 bulan.
Bayi usia 0-6 bulan
Pada bayi dalam rentang usia ini, Air Susu Ibu (ASI) eksklusif adalah makanan utama untuk bayi.
"Lambung bayi baru lahir aja cuma sebesar kelereng, tidak butuh ASI banyak. ASI murah, komplit gizi, steril, selalu punya komposisi beda sesuai kebutuhan bayi. Mencegah kanker, punya antibodi buat si bayi. Berapa juta anak terselamatkan dari kematian justru karena ASI," kata Tan.
Bayi usia 6-9 bulan
Lanjutkan menyusui dengan frekuensi bertahap 125 ml dan diikuti dengan 2-3 kali makanan ekstra dan 1-2 kali makanan selingan.
Makanan untuk bayi pada usia ini harus dibuat dengan disaring, dan tekstur makanan harus lumat serta kental.
Bayi usia 9-12 bulan
Menyusui bayi harus terus dilakukan dengan frekuensi bertahap 125 - 200 ml. Diikuti dengan 3-4 kali makan dan 1-2 kali makanan selingan.
Bahan makanan yang bisa diberikan sama dengan untuk orang dewasa. Tetapi makanan tersebut harus dicincang, dicacah, ataupun dipotong kecil-kecil.
Selanjutnya juga perlu diperhatikan bagaimana respon anak atau bayi saat memakannya.
Bayi usia 12-24 bulan
Pada usia dalam rentang 12-24 bulan ini, bayi harus tetap diberikan ASI. Ibu bisa menyusui bayinya hingga usia dua tahun atau lebih, dengan frekuensi 200 ml hingga 250 ml secara bertahap.