Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedoman Gizi Seimbang untuk Bayi Usia 0-24 Bulan

Kompas.com - 20/09/2019, 12:04 WIB
Ellyvon Pranita,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ibu hamil dan menyusui memiliki prosedur yang harus dipenuhi agar bayi yang dilahirkan sesuai standar skala internasional kesehatan oleh UNESCO. Dalam bidang kesehatan, prosedur ini disebut Protap (Prosedur Tetap).

Ahli Gizi Dr dr Tan Shot Yen M Hum menjelaskan bahwa protap yang ada merupakan sebuah panduan cara penyajian, tekstur dan frekuensi makan untuk bayi dan anak di situasi normal atau dalam kondisi bencana.

Protap tersebut berisi pedoman gizi seimbang dengan menu empat bintang untuk usia 6-24 bulan.

Bayi usia 0-6 bulan

Pada bayi dalam rentang usia ini, Air Susu Ibu (ASI) eksklusif adalah makanan utama untuk bayi.

"Lambung bayi baru lahir aja cuma sebesar kelereng, tidak butuh ASI banyak. ASI murah, komplit gizi, steril, selalu punya komposisi beda sesuai kebutuhan bayi. Mencegah kanker, punya antibodi buat si bayi. Berapa juta anak terselamatkan dari kematian justru karena ASI," kata Tan.

Ilustrasi bayi dan bagasi. Dok. Lonely Planet Ilustrasi bayi dan bagasi.

Bayi usia 6-9 bulan

Lanjutkan menyusui dengan frekuensi bertahap 125 ml dan diikuti dengan 2-3 kali makanan ekstra dan 1-2 kali makanan selingan.

Makanan untuk bayi pada usia ini harus dibuat dengan disaring, dan tekstur makanan harus lumat serta kental.

Bayi usia 9-12 bulan

Menyusui bayi harus terus dilakukan dengan frekuensi bertahap 125 - 200 ml. Diikuti dengan 3-4 kali makan dan 1-2 kali makanan selingan.

Bahan makanan yang bisa diberikan sama dengan untuk orang dewasa. Tetapi makanan tersebut harus dicincang, dicacah, ataupun dipotong kecil-kecil.

Selanjutnya juga perlu diperhatikan bagaimana respon anak atau bayi saat memakannya.

Bayi usia 12-24 bulan

Pada usia dalam rentang 12-24 bulan ini, bayi harus tetap diberikan ASI. Ibu bisa menyusui bayinya hingga usia dua tahun atau lebih, dengan frekuensi 200 ml hingga 250 ml secara bertahap.

Konsumsi ASI ditambah dengan 3-4 kali makan dan juga 1-2 kali makanan selingan. Bahan makanan bisa sama dengan orang dewasa. Tekstur makanan juga harus diiris-iris, bahkan bisa diberikan makanan yang dimasak.

Baca juga: Bayi Minum Kopi karena ASI Tak Keluar, Ahli Gizi Paparkan Faktanya

Nutrisi Terpenuhi

Secara garis besar, dalam porsi makanan anak Anda harus terisi 25 persen sayur-buah, 10 persen kacang-kacangan, 30 persen makanan pokok dan 30 persen protein hewani.

Anak perlu mendapatkan 2-3 kali cairan tambahan terutama jika berada di daerah dengan udara yang panas.

Kata dr Tan, umur anak dua tahun, otak 80 persen sudah selesai dibentuk atau akan berfungsi dengan seharusnya. Peran aktif ASI merupakan yang paling dominan dalam pembentukan otak anak tersebut.

"Dan 1.000 hari pertama kehidupan dimulai dari 9 bulan 2 minggu di kandungan sampai usia 2 tahun. Ini masa emas mencegah stunting. Jadi percuma aja ribut-ribut makanan tambahan dan sebagainya di usia sekolah, tidak akan memperbaiki stunting. Tapi sekadar menjaga anak-anak yang sudah stunting, tidak semakin terpuruk dengan risiko diabetes, hipertensi, obesitas, stroke dan kanker (penyakit tidak menular)," ujar dr Tan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau