KOMPAS.com - Sepanjang hidup kita, boleh dikatakan bahwa leher menopang beban berat setara dengan sebuah bola bowling. Tidak mengherankan jika sekali-kali leher bisa menjadi kaku dan sakit.
Jika otot leher menjadi kaku dan ketika ditekan terasa sakit, maka secara otomatis otot akan cenderung membatasi gerakan. Ketegangan otot leher lantas dapat menimbulkan spasme yang terasa nyeri, membuat ligamen cedera dan menimbulkan rasa nyeri yang menyebar.
Ada kalanya menegangnya otot leher bisa mengiritasi atau memengaruhi saraf kulit kepala (oksipital) yang dekat dengan otot. Hal inilah yang menyebabkan rasa nyeri menyebar hingga ke bagian belakang kepala, di belakang salah satu telinga dan sisi samping kulit kepala. Keadaan seperti ini disebut neuralgia oksipital.
Selain itu, faktor lainnya adalah:
Baca juga: Kerap Sakit Kepala Setelah Makan? Ini Penyebab dan Cara Mencegahnya
Untuk mengatasinya, Anda bisa mencoba beberapa hal dibawah ini:
Obat-obatan
Asetofamin (Tylenol dll) atau obat antiradang nosteroid (NSAID) seperti aspirin, ibuprofen (Advil, Motrin dll) atau naproksen (Aleve, Anaprox dll) dapat diminum mengurangi rasa nyeri. Namun, obat-obatan ini tidak mengobati penyebab nyeri sehingga kenyamanan hanya bersifat sementara.
Istirahat
Berbaringlah pada siang hari agar leher terasa nyaman. Namun, jangan beristirahat terlalu lama karena bisa menjadi kaku.
Dingin dan Panas
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.