KOMPAS.com - Tubuh membutuhkan persediaan energi yang cukup sebagai bahan bakar guna mendukung segala aktivitas fisik.
Idealnya, sumber makanan menyediakan sejumlah energi yang bisa langsung digunakan maupun disimpan terlebih dahulu oleh tubuh.
Ketika Anda belum makan sama sekali, atau terakhir makan beberapa jam yang lalu, otomatis persediaan dan cadangan energi di dalam tubuh menurun.
Kondisi ini tentu akan membuat kadar gula darah menurun. Padahal, gula darah diandalkan sebagai sumber energi dari berbagai sel-sel tubuh.
Namun, rasa pusing dan sakit kepala juga bisa muncul setelah makan. Istilah pusing setelah makan, dalam dunia medis disebut vertigo postprandial.
Dilansir Medical News Today, ada lima hal yang menyebabkan seseorang memiliki vertigo postprandial atau pusing setelah makan.
1. Gula darah rendah
Orang yang merasa pusing sebelum makan dikarenakan kadar gula darah turun. Nah, ketika kita sudah makan, kadar gula darah akan naik, dan pusing tadi perlahan hilang.
Namun, beberapa orang justru mengalami penurunan gula darah setelah makan. Dalam dunia medis, hal ini disebut hipoglikemia reaktif.
Kebanyakan penderita diabetes dan pradiabetes sangat mungkin mengalami hipoglikemia reaktif karena tubuh mereka memproduksi terlalu banyak insulin.
Meski begitu, ada juga orang tanpa diabetes yang berpeluang mengalami hipoglikemia reaktif. Sebagai contoh, orang yang baru saja menjalani operasi biasanya dapat mencerna makanan dengan lebih cepat dan hal ini membuat tubuh lebih susah menyerap glukosa.
Kekurangan enzim pencernaan tertentu juga dapat menurunkan gula darah. Karena itu, pemeriksaan dapat dilakukan untuk mengidentifikasi diabetes dan prediabetes pada mereka yang berisiko.
2. Tekanan darah rendah
Seseorang dapat mengalami penurunan tekanan darah secara tiba-tiba, atau istilah medisnya hipotensi postprandial.
Orang dengan tekanan darah tinggi lebih mungkin untuk mengalami gejala ini karena tekanan darah tinggi dapat menyebabkan pengerasan dan penyumbatan di arteri.