Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Chrisye, Kenapa Karya Sang Legendaris Tak Pernah Mati?

Kompas.com - 16/09/2019, 19:32 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Jika Anda membuka Google hari ini, tampak bahwa Google Doodle dihiasi rupa penyanyi legendaris Indonesia, Chrisye.

Ini merupakan kontribusi Google Indonesia untuk mengenang hari lahir pria dengan nama asli Chrismansyah Rahardi yang hari ini berulang tahun ke-70.

Seperti kita tahu, Chrisye merupakan salah satu penyanyi paling populer di Indonesia.

Bagi kita yang lahir dan besar di tahun 80 sampai 90-an, tentu tidak asing dengan tembang yang dibawakan sang legendaris. Tak heran, lagu-lagu Chrisye diberi embel-embel sebagai lagu "long lasting".

Namun, kenapa lagu-lagu Chrisye bisa sangat melekat di telinga pendengarnya, bahkan setelah sang empunya meninggal dunia?

Baca juga: Mengenang Chrisye, Rokok, dan Kanker Paru yang Menghantuinya

Menurut dosen psikologi di UNS Surakarta, Laelatus Syifa, ada tiga faktor yang membuat seseorang bisa menjadi idola.

Pertama, task attraction alias talenta, karya, atau kemampuan yang dimiliki seseorang.

"Seseorang bisa diidolakan karena dia jago musik, kreativitas, jago acting, dan sebagainya," ungkap Syifa dihubungi Kompas.com, Senin (16/9/2019).

Kedua, identification attraction atau sosok yang bisa menjadi role model baik keseharian atau pemikirannya.

"Misalnya seseorang kagum pada Pak Habibie karena pikirannya atau mengidolakan Pak Sutopo karena kesehariannya yang humble, dan lain-lain," jelas Syifa.

Ketiga, romantic attraction. Faktor ini berhubungan dengan fisik seseorang yang menarik.

"Kalau romantic attraction, mengidolakan seseorang karena dia ganteng atau cantik. Dan terkadang kita berharap, orang-orang tersebut bisa menjadi pasangan kita," kata Syifa.

Kembali pada Chrisye, menurut Syifa, Chrisye sangat diidolakan karena dia memiliki talenta yang sangat menonjol di bidang menyanyi.

Selain bakat dan talenta yang dimiliki, seberapa jauh musik yang dibawakan penyanyi supaya akrab di telinga pendengar juga memengaruhi popularatis si tokoh tersebut.

"Jadi gini, salah satu yang membuat seseorang menjadi legend itu karena (musik) dia sering didengarkan oleh masyarakat," kata Syifa.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau