Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khas dan Unik, 7 Jenis Burung Cendrawasih Endemik Indonesia

Kompas.com - 12/09/2019, 19:06 WIB
Ellyvon Pranita,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Burung cenderawasih atau Paradisaeidae dari ordo Passeriformes, merupakan burung yang dapat ditemukan di Indonesia bagian Timur Papua, Papua New Guinea, pulau-pulau selat Torres, dan Australia timur.

Selama ini burung cenderawasih yang dikenal masyarakat hanya satu nama saja. Namun tahukah Anda, bahwa ada 42 jenis burung cendrawasih. Sebanyak 30 di antaranya dapat ditemui di Indonesia.

Dari paparan yang didapatkan dalam acara "Mari Cerita Papua" dari Econusa, berikut tujuh jenis burung cenderawasih endemik Indonesia yang khas serta unik.

1. Cenderawasih Gagak (Lycocorax pyrrhopterus)

Burung cenderawasih jenis ini mirip gagak berukuran sedang dengan panjang sekitar 34 cm.

Bulunya gelap, lembut seperti sutera, dan paruhnya hitam. Warna matanya merah karmin, serta memiliki suara panggilan yang mengingatkan pada gonggongan anjing.

Burung jantan dan betinanya mirip, hanya saja betina sedikit lebih besar daripada burung jantan.

Cenderawasih jenis ini bersifat monogami dan endemik di hutan dataran rendah di kepulauan Maluku di Indonesia, makanan utamanya terdiri dari buah-buahan dan serangga.

2. Cenderawasih Bidadari Halmahera (Semioptera wallacei)

Cenderawasih ini jenis berukuran sedang, sekitar 28 cm, berwarna cokelat-zaitun, merupakan satu-satunya anggota genus Semioptera.

Burung jantan bermahkota warna ungu dan ungu-pucat mengkilat dan warna pelindung dadanya hijau zamrud. Ciri yang paling mencolok adalah dua pasang bulu putih yang panjang, yang keluar menekuk dari sayapnya. Bulu itu dapat ditegakkan atau diturunkan sesuai keinginan burung ini.

Burung betinanya yang kurang menarik berwarna cokelat zaitun dan berukuran lebih kecil, serta punya ekor lebih panjang dibandingkan burung jantan.

Baca juga: Murai Batu, Burung Penyanyi Paling Populer di Asia Terancam Punah

Burung jantan bersifat poligami, khasnya Cenderawasih Bidadari Halmahera jantan berkumpul dan menampilkan tarian udara yang indah.

Burung ini meluncur dengan sayapnya dan mengembangkan bulu pelindung dadanya yang berwarna hijau mencolok, sementara bulu putih panjangnya di punggungnya dikibar-kibarkan.

Burung Bidadari halmahera ini adalah burung endemik kepulauan Maluku atau Pulau Halmahera, jenis burung cenderawasih sejati yang tersebar paling barat, makanannya terdiri dari serangga, artropoda, dan buah-buahan.

Menurut Ady Kristanto, Pengamat Burung dan Fotografi Alam, George Robert Gray dari Museum Inggris menamai cenderawasih jenis ini Bidadari Halmahera. Nama tersebut untuk menghormati Alfred Russel Wallace, seorang naturalis Inggris dan pengarang buku The Malay Archipelago, orang Eropa pertama yang menemukan burung ini pada tahun 1858. 

3. Cenderawasih Paradigalla Ekor-Panjang (Paradigalla carunculata)

Cenderawasih jenis ini merupakan salah satu burung cendrawasih besar dengan panjang sekitar 37 cm, berwarna hitam, dengan ekor panjang dan runcing.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Mengapa Kura-Kura Melakukan Pose Superman? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Mengapa Kura-Kura Melakukan Pose Superman? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Oh Begitu
Apa yang Terjadi Jika Kita Mencoba Mendarat di Planet Gas Raksasa?
Apa yang Terjadi Jika Kita Mencoba Mendarat di Planet Gas Raksasa?
Oh Begitu
Fosil Kepala Amfibi Raksasa Ditemukan di Texas, Mirip Karakter Film ‘Toy Story’
Fosil Kepala Amfibi Raksasa Ditemukan di Texas, Mirip Karakter Film ‘Toy Story’
Fenomena
Apa yang Terjadi di Otak Seorang Psikopat? 
Apa yang Terjadi di Otak Seorang Psikopat? 
Kita
Ditemukan, Bukti Ledakan Bintang Ganda yang Mengubah Pemahaman Alam Semesta
Ditemukan, Bukti Ledakan Bintang Ganda yang Mengubah Pemahaman Alam Semesta
Oh Begitu
Evolusi Mamalia Tak Sesederhana yang Kita Duga, Fosil Baru Ubah Ceritanya
Evolusi Mamalia Tak Sesederhana yang Kita Duga, Fosil Baru Ubah Ceritanya
Oh Begitu
Genus Baru Laba-Laba Pelompat yang Ahli Berkamuflase Ditemukan di Selandia Baru
Genus Baru Laba-Laba Pelompat yang Ahli Berkamuflase Ditemukan di Selandia Baru
Fenomena
Jus Jeruk Bali Bisa Mematikan? Ini Fakta Ilmiahnya
Jus Jeruk Bali Bisa Mematikan? Ini Fakta Ilmiahnya
Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau