KOMPAS.com - Manusia selalu disibukkan dengan gambaran tentan akhir dunia, mulai dari kisah-kisah yang dituturkan oleh agama, teori Y2k sampai kalender Maya yang berakhir pada tahun 2012.
Akan tetapi terlepas dari itu semua, sejumlah bencana alam, perang sampai ancaman asteroid juga dapat berpengaruh kepada kelangsungan hidup kita semua. Ketika hal itu terjadi, manusia dan kebanyakan makhluk hidup di Bumi akan punah.
Namun, bukan berarti seluruh kehidupan di Bumi juga berakhir. Ada lima makhluk hidup, mulai dari ikan hingga serangga, yang kemungkinan besar akan tetap bertahan dan mewarisi Bumi setelah manusia tiada.
Baca juga: 8 Skenario Kiamat Menurut Para Ahli, dari Asteroid sampai AI
Tardigrada
Dikenal sebagai beruang air, National Geographic menganugerahkan hewan ini julukan sebagai binatang yang paling tidak bisa dihancurkan di bumi.
Hewan mikroskopis ini kemungkinan besar akan terhindar dari kepunahan yang terjadi dalam enam miliar tahun kedepan, ketika matahari meledak dan menjadi “raksasa merah”.
Tardigrada akan aman dari asteroid karena mereka dapat hidup di ventilasi vulkanik dasar lautan. Selain itu, mereka juga dapat bertahan hidup tanpa makan atau minum hingga 30 tahun, serta tidak terpengaruh oleh suhu ekstrem atau paparan radiasi. Bahkan, tardigrada diketahui dapat hidup di luar angkasa.
Para ilmuwan telah membuktikan bahwa semut lebih siap dalam menghadapi akhir dunia daripada manusia.
Semut bisa mengetahui apakah di antara kawanan mereka ada yang terinfeksi patogen atau pun virus lebih cepat daripada manusia mengetahui kondisi sesamanya. Oleh karena itu, sebelum penyakit tersebut memiliki kesempatan untuk menyebar, semut akan membunuh kawanan mereka yang terinfeksi.
Semut juga dapat bertahan hidup di hampir semua iklim, termasuk di Gurun Sahara. Terdapat juga jenis semut akuatik yang dapat hidup di air.
Baca juga: Bukan Cuma Manusia, Semut Pun Mengenal Cuti Sakit
Mummichog
Menggunakan beberapa nama berbeda seperti killifish atau mud minnows, mummichog merupakan sejenis ikan yang berevolusi secara cepat sehingga mereka dapat bertahan hidup di air yang sangat beracun.
Para peneliti menemukan bahwa beberapa ikan mummichog telah cukup beradaptasi untuk bertahan di sungai yang 8.000 kali lebih beracun dari sungai pada umumnya. Selain itu, mereka juga ditemukan dapat bertahan dari polusi nuklir.
Memang, mummichog merupakan ikan yang sangat mudah beradaptasi. Mereka dapat hidup di air tawar dan air asin.
Mereka juga punya kendali penuh terhadap genom mereka dan memiliki kemampuan untuk menghidupkan serta mematikan gen mereka tergantung lingkungan.
Kalajengking
Kalajengking sangat mudah beradaptasi. Mereka dapat bertahan hidup di gurun, hutan bahkan gunung.
Dalam sebuah eksperimen, para peneliti melakukan uji coba dengan membekukan kalajengking semalaman. Hasilnya? Setelah mencair, mereka bisa berjalan dengan baik pada keesokan paginya seperti sediakala
Kalajengking juga dapat memperlambat laju metabolisme mereka ke titik di mana mereka dapat bertahan hidup hanya dengan makan satu serangga lain selama satu tahun penuh.
Baca juga: Kalajengking: Sengatan Setajam Pisau Belum Tentu Beracun
Kecoak adalah salah satu serangga klasik yang "kebal" terhadap akhir dunia. Mereka dilaporkan terlihat berkeliaran di sekitar reruntuhan pasca jatuhnya bom atom di Hiroshima dan Nagasaki.
Penelitian terbaru pun mengungkapkan bahwa kecoak Jerman ternyata semakin dekat ke arah tidak terkalahkan. Mereka mengembangkan resistensi terhadap berbagai jenis insektisida sehingga kini tidak dapat dibunuh dengan satu insektisida saja.
Selain itu, kecoak juga dapat makan apa saja, bahkan makanan busuk sekalipun karena mereka memiliki kekebalan tubuh yang kuat. (Farren Sahertian)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.