Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
The Conversation
Wartawan dan akademisi

Platform kolaborasi antara wartawan dan akademisi dalam menyebarluaskan analisis dan riset kepada khalayak luas.

6 Fakta Unik Kecoak, dari Spesies Paling Kuno sampai Bisa Hidup 6 Bulan

Kompas.com - 11/09/2019, 18:06 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Hidup di sekitar manusia dengan sumber daya makanan yang tak terbatas, membuat populasinya terus meningkat hingga menjadi spesies hama di pemukiman manusia.

Sebanyak 25-30 spesies kecoak telah menjadi hama bagi manusia dan 4 spesies merupakan hama pemukiman yang sangat mendominasi secara global.

Spesies kecoak hama tersebut adalah Supella longipalpa (kecoak bergaris coklat), Periplaneta americana (kecoak amerika), Blatta orientalis (kecoak asia) dan Blattella germanica (kecoak jerman).

Di Indonesia, kecoak jenis Blattella germanica dan Periplaneta americana tersebar mendominasi di pemukiman masyarakat.

Kedua jenis kecoak ini juga tersebar dengan mudah ke seluruh dunia dengan menyelip di barang-barang yang dibawa oleh kapal yang berlayar antarpulau dan benua.

Kecoak amerika mampu terbang menggunakan sayapnya untuk menghindar dari bahaya predator atau semprotan insektisida, tapi sebagian besar mereka menyelamatkan diri dengan cara menyelinap di celah-celah sempit.

Umur hingga 6 bulan

Kecoak mengalami proses metamorfosis tidak sempurna karena tidak adanya fase kepompong. Proses metamorfosis tersebut dimulai dari fase telur, fase nimfa (fase sebelum dewasa), dan fase dewasa.

Sebuah riset menunjukkan nimfa kecoak jerman mengganti kulit sebanyak 5-7 kali. Umur fase nimfa kecoak jerman jantan rata-rata berkisar antara 42-123 hari dan kecoak jerman betina rata-rata berkisar 55-154 hari.

Kecoak berganti kulit sebagai media metamorfosis untuk menjadi kecoak dewasa.

Setelah kecoak jerman menjadi dewasa, biasanya betina dan jantan akan kawin. Kecoak betina akan menghasilkan telur dalam satu ooteka (kantong telur) sebanyak 36-48 butir. Setiap butir telur akan menetas menjadi seekor kecoak.

Kecoak betina mampu melahirkan keturunan (ooteka) sebanyak 6-8 kali selama hidupnya. Kecoak jerman dewasa biasanya hidup selama 120-180 hari (6 bulan).

Pengurai + pembawa bakteri

Salah satu fungsi kecoak di alam adalah sebagai pengurai (dekomposer). Mereka memakan hewan dan tumbuhan yang telah mati.

Namun kehadiran kecoak di pemukiman manusia perlu menjadi perhatian kita karena mereka adalah vektor penyakit dan pembawa banyak bakteri patogen.

Kecoak bisa menularkan bakteri yang meracuni makanan seperti Salmonella spp. dan Shigella spp. dan juga menularkan penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti Staphylococcus spp., Streptococcus spp., virus hepatitis dan bakteri koliform.

Kecoak juga vektor (pembawa bakteri) dalam penyebaran diare, disentri, dan lepra. Dalam kasus diare, misalnya, kecoak dapat membawa bakteri E.coli, lalu hewan ini menempelkan bakteri ke makanan. Hal ini bisa menyebabkan diare.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com