Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar Genetika Medik Luruskan soal Kelamin Ganda Bocah 3 Tahun di Cianjur

Kompas.com - 06/09/2019, 17:44 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - AR (3) bocah asal Kampung Mereleng, Desa Kertamukti, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dikabarkan memiliki kerancuan alat kelamin.

"Sejak lahir dia (AR) punya kelainan di bagian organ vital,” kata ibunya, Ida Rosida, Rabu (4/9/2019).

Dikatakan Ida, sejak lahir AR dinyatakan berjenis kelamin laki-laki. Namun, organ intim perempuan pada tubuhnya cenderung lebih berfungsi.

"Pernah diperiksa, kata dokter anak saya buang air kecil melalui saluran vagina karena di penisnya tidak ada lubang kencing," kata Ida.

Untuk membahas lebih lanjut tentang kejadian ini, Kompas.com menguhubungi Sultana M H Faradz, profesor di bidang genetika medik dari Universitas Diponegoro (UNDIP), Semarang, Jawa Tengah.

Baca juga: Misteri Tubuh Manusia, Kenapa Penis Ereksi di Pagi Hari?

Dia menegaskan, dalam dunia medis tidak ada yang namanya kelamin ganda.

"Adanya kerancuan kelamin. Di luar negeri bahkan sekarang istilahnya DSD atau disorder of sex development," tegas dia kepada Kompas.com dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (6/9/2019).

Istilah kelamin ganda, dikatakan Sultana tidak boleh disebutkan karena akan menyakitkan bagi pasien. Oleh sebab itu, istilah itu diganti dengan kerancuan kelamin.

Berkaitan dengan AR yang memiliki dua alat kelamin seperti diberitakan Kompas.com dalam judul Bocah 3 Tahun di Cianjur Punya 2 Alat Kelamin, profesor yang fokus menangani anak-anak dengan kerancuan kelamin mengatakan bahwa itu tidak benar.

Disebutkan sebelumnya, dokter yang memeriksa AR mengatakan bocah itu memiliki dua alat kelamin, vagina dan penis. Namun karena tidak ada lubang di penis, AR kencing melalui saluran vagina dengan cara jongkok.

Sultana menjelaskan, AR bukanlah pasien dengan dua alat kelamin. Namun dia mengalami hipospadia cibier.

"Hipospadia itu alat kelamin laki-laki yang bocor di tengah. Bocornya bisa di penis, bisa di skrotum (kantung pelir yang membungkus testis atau buah zakar) bagian belah tengahnya, bisa juga di bagian bawah lagi dekat anus," jelas Sultana.

Bocor di sini maksudnya ada kebocoran atau lubang di saluran kencing (uretra), sehingga air seni tidak dapat keluar dari ujung penis. Inilah yang membuat AR ketika buang air kecil harus jongkok.

"Jika dia pipis sambil berdiri seperti laki-laki, itu pipisnya akan ndlewer (mengalir) ke paha. Jadi dia pipisnya harus jongkok seperti perempuan, karena dia pipisnya enggak bisa lewat ujung penisnya," jelas Sultana.

"Tapi itu bocor ya, bukan kelamin ganda," imbuhnya.

Baca juga: Bisakah Tertular Penyakit Kelamin Akibat Telan Sperma?

Sultana menjelaskan, apabila kebocoran ada di daerah skrotum, di antara dua kantung pelir, dan berukuran besar atau disebut bocor berat, maka sepintas akan tampak seperti alat kelamin perempuan.

"Orang awam yang tidak tahu mengiranya itu alat kelamin perempuan, padahal sebenarnya itu hipospadia cibier atau hipospadia berat," jelas dia.

Kondisi ini tetap masuk ke dalam DSD atau kerancuan kelamin, tapi bukan kelamin ganda.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com