Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serba-serbi Kolesterol, Penyebab dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 04/09/2019, 07:07 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Editor

KOMPAS.com - Kolesterol sering disalahartikan sebagai penyakit tekanan darah tinggi. Padahal kolesterol dan tekanan darah tinggi adalah dua hal berbeda.

Kolesterol adalah sejenis lemak yang terdapat dalam aliran darah dan di seluruh sel tubuh. Kolesterol berperan penting dalam tubuh karena bermanfaat dalam pembentukan selaput sel, beberapa hormon tertentu, dan jaringan lainnya yang diperlukan.

Namun, kadar kolesterol darah yang buruk merupakan faktor utama penyakit jantung koroner, yang bisa mengarah pada serangan jantung.

Baca juga: 5 Mitos Soal Kolesterol yang Bikin Salah Paham, Jangan Keliru Lagi

Dikutip dari buku "Mayo Clinic: Family Health Book" terbitan Intisari, kolesterol berasal dari dua sumber. Pertama adalah diproduksi secara alamiah dari dalam tubuh, terutama dalam hati. Kedua adalah makanan-makanan hewani seperti daging ikan, ayam, sapi, produk susu, dan hasil laut. Ikan mengandung kolesterol lebih sedikit daripada daging hewan lain.

Jenis lemak darah (lipid)

Ada tiga jenis lipid yang tedapat dalam tubuh kita:

1. Low-density Lipoprotein (LDL)

Kolesterol Low-density Lipoprotein (LDL) merupakan pembawa kolesterol terbesar dalam darah. LDL mengangkut kolesterol ke tempat-tempat di seluruh tubuh baik untuk ditimbun maupun untuk memperbaiki membran sel.

Namun, kolesterol ini disebut kolesterol “jahat” karena dapat menimbulkan timbunan tebal (plak) yang menyumbat arteri sehingga memicu penyakit jantung koroner.

2. High-density lipoprotein (HDL)

Kolesterol High-density Lipoprotein (HDL) ibarat pemulung atau kolesterol pembersih. HDL membantu menurunkan jumlah kolesterol LDL dalam darah. Kolesterol jenis ini bisa Anda dapatkan dengan berolahraga rutin dan latihan kardiovaskular untuk hasil yang lebih baik.

3. Trigliserida

Trigliserida adalah jenis lemak tubuh yang lain. Lemak ini beredar dalam darah dan menjadi sumber energi. Bila jumlah lemak ini berlebihan dalam darah maka disebut hipertrigliseridemi, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner dan peradangan pada pankreas (pankreatitis).

Penyebab

Penyakit kolesterol tinggi umumnya disebabkan oleh konsumsi makanan yang tidak sehat dan kurang berolahraga. Tetapi, ada orang-orang tertentu yang memiliki kecenderungan genetik dengan kadar kolesterol dan trigliserida yang tidak normal.

Baca juga: Peneliti Ungkap Cara Efektif Menurunkan Kadar Kolesterol LDL

 

Kolesterol tinggi juga bisa diakibatkan oleh kelainan herediter (turun temurun) langka yang disebut familial hypercholesterolemia (hiperkolestrolemia dalam keluarga). Hal ini menyebabkan kadar kolesterol  yang demikian tinggi sehingga penderita mengalami serangan jantung di usia anak-anak.

Mengukur Kadar Kolesterol

Deteksi dini adanya kolesterol atau trigliserida yang tinggi dapat membantu Anda mengambil langkah untuk memperbaiki kesehatan dan mencegah penyakit kardiovaskular. Cara satu-satunya untuk mengetahui kadar kolesterol dan trigliserida adalah melalui tes darah.

Baca juga: Habis Minum Obat Kolesterol dan Hipertensi, Bolehkah Makan Daging Sepuasnya?

 

Namun sayangnya, hingga saat ini kadar kolesterol dan trigliserida tidak memiliki angka pasti untuk setiap penderitanya. Para dokter menyarankan untuk mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dan mengurangi makanan berlemak dalam piring makan Anda sehari-hari.

Menangani Kolesterol

Jika ada riwayat keluarga dengan kadar kolesterol dan trigliserida tinggi, serangan jantung atau stroke pada usia muda, maka Anda berisiko tinggi terkena aterosklerosis (penyempitan pembuluh arteri).

Keadaan ini tidak bisa diubah. Tetapi Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut untuk meminimalisir penyakit kardiovaskular lainnya:

• Kurangi asupan lemak dan kolesterol. Membatasi jumlah lemak harian sebanyak 25 hingga 30 persen dari asupan kalori setiap hari. Selain itu, batasi jumlah asupan kolesterol setiap hari hingga kurang dari 200 mg.
• Cobalah pengganti lemak. Buah-buahan dan sayuran tertentu (sterol tanaman) bisa membantu untuk menurunkan kolesterol jika dikonsumsi sebagai bagian dari diet rendah lemak jenuh dan kolesterol. Pada tahun 2000, Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat (USDA) menyetujui penggunaan sterol tanaman untuk pencegahan penyakit jantung koroner.
• Mengonsumsi makanan berserat larut. Serat ini dapat menurunkan kadar kolesterol total. Makanan yang termasuk dalam kategori ini adalah oatbran, oatmeal, kacang-kacangan, polong-polongan (beans), rice-bran, aneka jeruk, stroberi, dan apel.
• Mengonsumsi produk kedelai. Kedelai mengandung isoflavon yang dapat mengatur kadar kolesterol dalam darah. Mengonsumsi protein ini dapat menurunkan kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida.
• Mengurangi konsumsi alkohol. Konsumsi alkohol dalam porsi sedang dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL. Di sisi lain, alkohol meningkatkan kadar trigliserida dalam darah.
• Olahraga rutin. Aktivitas olahraga seperti jalan cepat, jogging, dan bersepeda dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.
• Berhenti merokok. Merokok dapat merusak dinding pembuluh darah sehingga mempermudah penumpukan kolesterol. Merokok juga menurunkan kadar kolesterol HDL.

Baca juga: Terungkap, Daging Putih Juga Tingkatkan Kolesterol Mirip Daging Merah

Obat-obatan untuk Kolesterol

Jika perubahan gaya hidup tidak berhasil menurunkan kadar kolesterol, terutama kolesterol LDL, maka dokter akan memberikan obat. Sebelum membuat keputusan tersebut, dokter biasanya mempertimbangkan berbagai faktor seperti gaya hidup, usia, kondisi kesehatan saat ini, serta efek samping obat.

Berikut obat-obatan yang dianjurkan untuk penderita kolesterol tinggi:

1. Golongan Statin

Statin berperan dalam mensintetis kolesterol dalam tubuh dengan memblokir suatu zat dalam hati yang diperlukan untuk membuat kolesterol. Akibatnya, kolesterol tidak ada dalam sel-sel hati, sehingga mereka harus mengambil kolesterol dari dalam darah. Obat-obat yang termasuk dalam golongan ini adalah fluvastatin, lovastatin, simvastatin, pravastatin, dan atorvastatin.

2. Sekuesteran Asam Empedu

Obat cholstyramine, colestipol, dan colesevelam menurunkan kolesterol dengan cara mengikat asam empedu dalam usus, sehingga hati harus memproduksi lebih banyak asam empedu. Hati memerlukan kolesterol untuk menghasilkan asam empedu tersebut. Dengan meningkatnya kebutuhan akan asam empedu, dengan sendirinya kebutuhan hati akan kolesterol juga meningkat.

3. Asam Nikoninat

Asam nikoninat (niacin) adalah salah satu vitamin B kompleks. Obat ini berpengaruh pada trigriselida, kolesterol HDL, dan LDL. Harganya murah namun dapat menyebabkan wajah terasa panas, berubahnya fungsi hati, dan kecenderungan terjadinya diabetes dan gout.

4. Asam Fibrat

Gemfibrosil dan fenofibrat adalah obat-obatan yang termasuk dalam kategori asam fibrat. Sama dengan asam nikoninat, asam fibrat berefek baik pada trigliserida, kolesterol HDL, dan LDL. Efek sampingnya adalah gangguan usus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com