Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daun Kratom, Benarkah Bikin Kecanduan dan Bisa Mematikan?

Kompas.com - 02/09/2019, 18:07 WIB
Ellyvon Pranita,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

Hari pun menegaskan bahwa meski kratom punya potensi disalahgunakan, tapi tidak berarti kratom punya efek berbahaya seperti obat-obatan terlarang jenis lainnya.

Dalam kasus-kasus yang terjadi di Malaysia atau Thailand, misalnya, Hari berkata bahwa itu karena psikoaktif kratom dicampur dengan alkohol atau zat-zatan obatan lainnya untuk menguatkan psikoaktifnya (kratom) tersebut.

Selain itu, ada lebih banyak lagi laporan tentang kematian orang yang menelan kratom, tetapi sebagian besar juga melibatkan zat lain.

Sebuah makalah pada tahun 2019 yang menganalisis data dari National Poison Data System menemukan bahwa antara 2011-2017, ada 11 kematian yang terkait dengan paparan kratom.

Sembilan dari 11 kematian yang dilaporkan dalam penelitian ini melibatkan kratom plus obat-obatan dan obat-obatan lainnya, seperti diphenhydramine (antihistamin), alkohol, kafein, benzodiazepin, fentanyl, dan kokain.

Hanya dua kematian yang dilaporkan setelah paparan dari kratom saja tanpa zat lain.

Baca juga: 2 Artis Stand Up Comedy Ditangkap karena Sabu, Ini Efek Sabu pada Tubuh

Data dari Administrasi Makanan dan Obat AS (FDA) juga sama. Pada tahun 2017, FDA mengidentifikasi setidaknya 44 kematian terkait dengan kratom, dengan setidaknya satu kasus diselidiki sebagai kemungkinan penggunaan kratom murni.

Laporan FDA mencatat bahwa banyak kematian yang terkait dengan kratom tampaknya disebabkan oleh produk yang dipalsukan atau mencampur kratom dengan zat kuat lainnya, termasuk obat-obatan terlarang, opioid, benzodiazepin, alkohol, gabapentin, dan obat-obatan yang dijual bebas, seperti sirup obat batuk.

Ada juga beberapa laporan kratom yang dikemas sebagai suplemen makanan atau bahan makanan yang dicampur dengan senyawa lain yang menyebabkan kematian.

Sebaliknya, menurut data yang dihimpun oleh National Institute on Drug Abuse (NIDA), dalam beberapa tahun terakhir, beberapa orang telah menggunakan kratom sebagai alternatif herbal untuk perawatan medis dalam upaya mengendalikan gejala penarikan dan mengidam yang disebabkan oleh kecanduan opioid atau zat adiktif lainnya, seperti alkohol.

Sayangnya, tidak ada bukti ilmiah bahwa kratom efektif atau aman untuk tujuan ini sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau