Termasuk di sini kondisi kesurupan yang disengaja atau yang tidak disengaja, terjadi di luar situasi keagamaan atau penerimaan budaya.
Hal ini berarti kesurupan bukan terjadi karena suatu kepercayaan agama atau budaya, melainkan lebih kepada faktor mental seseorang.
Ketika tubuh seseorang kehilangan identitasnya, tentu ia tidak menjadi diri sendiri dan berlaku seperti orang lain.
Saat kesurupan atau mengalami possession trance disorder, orang tersebut bertingkah aneh, membicarakan hal yang tidak biasa, dan dengan nada berbeda. Seringnya setelah kesurupan terjadi, orang yang bersangkutan tidak ingat apa yang telah dilakukannya.
Dilansir dari psychnet-uk.com (22/2/2010), possession trance ditandai dengan perubahan sementara dalam identitas di mana identitas yang normal seseorang sementara diganti atau seolah-olah dimiliki oleh "roh, hantu, kekuatan, dewa, atau orang lain".
Pengalaman menjadi yang "dimiliki" oleh entitas lain, seperti orang, dewa, setan, binatang, atau benda mati, mempunyai arti yang berbeda dalam budaya yang berbeda dan karena itu diagnosis untuk gangguan ini mungkin terikat budaya.
Saat seseorang sedang diambil alih kepemilikan identitasnya atau sedang kesurupan, orang tersebut biasanya mengalami berbagai tanda, seperti:
Terkadang, tanda-tanda possession trance disorder tersebut sama dengan tanda-tanda gangguan mental lainnya, seperti demensia, epilepsi, skizofrenia, sindrom Tourette, dan amnesia disosiatif.
Maka, harus diketahui perbedaan di antara penyakit tersebut agar possession trance disorder dapat didiagnosis dengan tepat.
Kondisi possession trance disorder hanya dapat dipahami melalui kombinasi perspektif biologis, antropologis, sosiologis, psikopatologis, dan eksperimental.
Kesurupan atau possession trance disorder dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti faktor spiritual, sosial, psikologis, dan fisik. Dengan melakukan pemeriksaan mendalam, mungkin faktor penyebabnya bisa diketahui.
Gangguan disosiatif juga dapat menyebabkan possession trance disorder ini karena trauma psikologis dan kekerasan yang berulang menyebabkan tekanan sosial dan mental.
Pengalaman disosiatif ini berubah dari nonpatologis ke patologis. Namun, belum ada teori biologis tentang asal-usul gangguan possession trance disorder ini.
Baca juga: Berkemah Ternyata Tingkatkan Kesehatan Mental
Meski dunia medis skeptis mengatakan kesurupan merupakan suatu penyakit mental, seorang profesor psikiater dari New York Medical College and Columbia University, Dr Richard Gallagher, justru percaya kesurupan adalah andil makhluk astral.
Kesimpulan itu didapatnya setelah mengamati perilaku kesurupan yang tidak manusiawi selama 25 tahun.
Melansir Telegraph (3/6/2018), Richard mengatakan bahwa hampir setiap budaya ada yang namanya kerasukan setan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.