Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Pria Tega Bunuh Pasangan karena Ditolak Berhubungan Seks?

Kompas.com - 21/08/2019, 17:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Dari sini, langkah selanjutnya bisa jadi mengajak perempuan pergi ke suatu tempat untuk melancarkan aksi meminta berhubungan badan.

"Saat dia mengajak berhubungan badan, dia (pria) pikir si perempuan juga mudah diajak melakukan itu. Namun ternyata si perempuan menolak dan muncul peluang melakukan kekerasan bahkan sampai pembunuhan," terang Irwan.

Menghindari kasus seperti ini terulang

Masalah seperti ini sangat kompleks. Namun dengan adanya kontrol sosial, baik dari keluarga, lingkungan tempat tinggal, pendidikan, maka aksi seperti yang dilakukan YP (19) setidaknya dapat dihindari.

Kontrol sosial sendiri dapat berupa meningkatkan komunikasi antara orangtua dan anak.

Meningkatkan komunikasi penting, sebab hal ini membantu anak dan orangtua terbuka. Sehingga, anak pun dapat menceritakan pergaulannya pada orangtua.

"Kalau ada kontrol sosial dari keluarga dan lingkungan seperti tetangga, hal ini bisa membantu (mengurangi risiko kekerasan seksual) saya rasa," ujar Irwan.

Baca juga: Menurut Sains, Kita Semua Berbakat Menjadi Prada DP

Selain itu, pendidikan juga berperan dalam pembentukan karakter remaja.

Misalnya, menanamkan pada diri anak perempuan untuk menolak diajak pergi oleh lawan jenis jika hanya berdua saja.

"Kalau misal diajak jalan berdua, sebaiknya dia menolak. Misalnya mau diajak jalan kalau ada empat sampai lima teman lain. Karena dengan ramai-ramai, kemungkinan (kekerasan seksual) itu berkurang. Yang penting menolak untuk diajak pergi berdua," jelas Irwan.

Sementara untuk anak laki-laki, Irwan mengatakan penting untuk menanamkan bahwa perempuan bukan objek seksual dan pria tidak boleh merasa lebih dominan.

"Hal-hal seperti ini saya rasa bisa diajarkan dan ditanamkan di sekolah," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com