Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pada Bulan Apakah Musim Hujan 2019/2020 Tiba di Indonesia?

Kompas.com - 16/08/2019, 18:06 WIB
Ellyvon Pranita,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada awal Maret 2019 lalu, BMKG telah merilis bahwa awal musim kemarau di Indonesia akan terjadi mulai bulan April 2019.

Hasil monitoring BMKG mengenai perkembangan musim kemarau hingga awal Agustus 2019 ini menunjukkan bahwa 96 persen wilayah zona musim atau 56 persen dari wilayah Indonesia telah memasuki puncak musim kemarau.

Menurut data dari BMKG yang dijelaskan oleh Kepala BMKG, Prof Dr Dwikorita Karnawati MSc, Indonesia memiliki 342 Zona Musim (ZOM), dan awal musim hujan 2019/2020 diprediksi akan mulai pada bulan Oktober hingga Desember 2019.

"Prakiraan awal musim hujan akan mundur 10-30 hari dari normalnya," ujar Dwikorta.

Baca juga: Suhu Dingin sampai September, Bagaimana Cara agar Tidak Pilek?

Wilayah ZOM dan awal musim hujan

69 ZOM (20,2%) yang akan memasuki musim hujan di bulan Oktober 2019, yaitu pulau Sumatera bagian utara, sebagian wilayah pulau Jawa, pulau Kalimantan bagian utara, pulau Sulawesi bagian utara, dan provinsi Papua bagian utara.

Berikutnya, wilayah yang diprediksi mengawali musim hujan pada November 2019 sebanyak 161 ZOM (47.1%) yang meliputi Sumatera Selatan, Lampung bagian utara, sebagian besar wilayah pulau Jawa, sebagian besar wilayah pulau Bali, sebagian besar pulau Sulawesi, Maluku dan provinsi Papua Barat bagian utara.

Lalu, sebanyak 79 ZOM (23.1%) akan masuk musim hujan di bulan Desember 2019, yaitu sebagian besar Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.

Jika dibandingkan terhadap rata-rata klimatologisnya (periode 1981-2010), awal musim hujan 2019/2020 di Indonesia umumnya mundur dari rata-rata pada 255 ZOM (74.3%) dan 64 ZOM (18.7%), tetapi maju pada 25 ZOM (7.3%).

Baca juga: Jawa Dingin Lagi, BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Dingin Hari Ini

Prakiraan sifat hujan ZOM

Selama periode musim hujan, prakiraan sifat hujan periode 2019/2020 diprakirakan normal atau sama dengan rata-rata sebanyak 250 ZOM (73.1%).

Kemudian, 74 ZOM (21.6%) lainnya akan berada di bawah normal, yakni lebih rendah curah hujannya dari rata-ratanya.

Selebihnya ada 18 ZOM (5.3%) yang akan mengalami prakiraan di atas normal, atau lebih tinggi curah hujan yang terjadi daripada rata-ratanya.

Zona waspada

BMKG pun menghimbau beberapa zona atau wilayah untuk waspada pada periode musim hujan karena lebih basah dari normalnya. Wilayah ini seperti Aceh bagian timur, Sumatera Utara bagian utara, pulau Sumbawa bagian utara, Sulawesi Tengah bagian utara, dan pulau Buru.

"Tapi, kalau di pulau Buru itu tidak serempak, ada bagian wilayah yang belum hujan dan bagian wilayah lainnya sudah masuk musim hujan nanti," ujar Dwikorta.

Sementara itu, menurut prediksi BMKG, puncak musim hujan 2019/2020 akan terjadi pada bulan Januari hingga Februari 2020.

Menghadapi kondisi puncak ini, BMKG kembali menghimbau untuk mewaspadai wilayah yang rentan terhadap bencana alam akibat curah hujan tinggi, seperti banjir dan tanah longsor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau