Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kanker Kolorektal, Mengapa Penting Deteksi Dini?

Kompas.com - 14/08/2019, 20:48 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Sumber

KOMPAS.com - Kanker kolorektal adalah sel kanker yang tumbuh di sekitar rektum, yakni pada bagian akhir usus besar menjelang anus yang menjadi tempat penyimpanan feses (tinja), atau pada bagain usus besar lainnya.

Dilansir dari situs Hello Sehat, setiap tahunnya penderita kanker di Indonesia terus mengalami peningkatan.

Data dari Globocan pada tahun 2018 menyebutkan, ada sekitar 30.000 kasus kanker kolorektal baru dalam satu tahun.

Kanker jenis ini menempati urutan keempat penyakit yang paling banyak diderita di Indonesia.

Untuk mengurangi jumlah penyakitnya, deteksi dini kanker kolorektal menjadi faktor penting.

Kanker ini bisa menyebabkan kematian jika penanganannya terlambat.

Baca juga: Terapi Target Beri Harapan Hidup Pasien Kanker Kolorektal

Sekretaris Jenderal Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Digestif Indonesia (IKABDI), dr. Abdul Hamid Rochanan, Sp.B-KBD, M.Kes, mengtakan, untuk menurunkan kasus kanker kolorektal, kuncinya adalah dengan melakukan deteksi dini.

“Pemerintah sebenarnya sudah mencanangkan program preventif dan deteksi dini. Sayangnya, hal itu masih belum berjalan. Padahal deteksi dini sangat bisa mengurangi angka kasus baru,” papar dr. Abdul Hamid, seperti dikutip dari Hello Sehat.

Ia menyebutkan, faktanya, sekitar 36,1 persen pasien penderita kanker kolorektal baru berobat ke rumah sakit kala sudah menginjak stadium IV.

Ahli penyakit dalam dan onkologi medik RS Kanker Dharmais, Jakarta, dr. Ronald A. Hukom, MHSC, SpPD-KHOM juga membenarkan hal tersebut.

Menurut dia, kanker kolorektal termasuk penyakit yang bisa dideteksi secara dini lewat tes feses.

"Oleh karenanya, jangan malas untuk memeriksanya diri jika Anda berisiko tinggi,"kata Ronald.

Baca juga: Jangan Abaikan Gejala Kanker Kolorektal

Ronald mengatakan, ada 6 hal yang bisa meningkatkan risiko munculnya kanker.

Enam hal itu di antaranya, memiliki keluarga dengan kanker kolorektal atau polip, pernah memiliki penyakit iritable bowel syndrome kronis, jarang bergerak, obesitas atau kegemukan, sering makan daging merah, dan merokok.

Melalui deteksi dini, akan mengetahui keberadaan penyakit di awal kemunculannya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau