Meteor Geminids sendiri berasal dari rasi bintang Gemini yang baru terbit pada waktu tersebut.
Baca juga: Gloster Meteor, Jet Pertama Inggris yang Jadi Andalan Sekutu dalam Perang Dunia II
Fenomena hujan meteor Leonids merupakan kemunculan dari radiant wilayah Rasi Leo dalam jumlah tertentu pada suatu periode.
Saat memasuki atmosfer Bumi, Leonids dapat mencapai kecepatan hingga 70 kilometer per detik dan sebagian besar terbakar sebelum mencapai permukaan bumi.
Meteor Leonids sendiri bisa terlihat pada sisi langit timur.
Pada bulan Oktober 2017, terjadi hujan meteor Orionid di beberapa wilayah Indonesia.
Meteor tersebut berasal dari debu atau material komet Halley yang berada di angkasa. Pada rentang waktu Oktober-November, orbit bumi melintasi bekas orbit komet ini.
Karenanya, material komet ini tertarik gravitasi bumi dan meluncur ke bawah. Akibat dari gesekan material itu menimbulkan panas hingga terbakar.
Pijaran api itulah yang disaksikan manusia sebagai hujan meteor.
Kecepatan meteor Orionid diperkirakan mencapai 20-30 meteor per jam pada puncaknya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.