Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Perseid, Berikut Beberapa Meteor yang Pernah Terlihat di Indonesia

Kompas.com - 14/08/2019, 17:03 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hujan meteor merupakan fenomena langit yang tidak selalu bisa ditemui di setiap negara.

Karena itu, momen ketika terjadi hujan meteor selalu dinanti oleh semua orang.

Beberapa orang bahkan rela mendaki gunung agar bisa mendokumentasikan momen tersebut tanpa terhalang oleh gedung-gedung tinggi.

Di Indonesia, fenomena hujan meteor beberapa terlihat jelas. Beikut deretan meteor yang pernah melintas di wilayah Indonesia:

1. Meteor Perseid

Meteor Perseid merupakan fenomena tahunan yang terjadi pada bulan Juli sampai Agustus.

Pada tahun ini, meteor Perseid mulai muncul pada 17 Juli dan mencapai puncaknya pada Selasa (13/8) kemarin.

"Hujan meteor perseid memang tergolong kuat. Pada puncaknya dapat menghasilkan maksimum 100 meteor per jam," kata Marufin Sudibyo, astronom amatir seperti diberitakan Kompas.com (10/8/2019).

Hujan meteor perseid juga memiliki banyak perbedaan dibandingkan dengan hujan meteor lain.

Baca juga: Dua Hari Lagi Puncak Fenomena Hujan Perseid, Ada 100 Meteor Per Jam

Dari segi jumlah misalnya, hujan meteor perseid tergolong besar karena mencapai 100 meteor per jam.

Menurut Marufin, fenomena tersebut sebenarnya bisa dilihat di Indonesia. Hanya saja, kondisi langit di Indonesia kurang mendukung untuk itu.

Puncak meteor yang terjadi pada H-3 bulan purnama menyebabkan langit lebih terang, sehingga akan sulit untuk melihat meteor.

2. Meteor Geminids

Pada Desember 2017 lalu, hujan meteor Geminid terlihat di langit Indonesia.

Meteor Geminid tidak sendiri, ia akan terlihat bersama dengan asteroid aneh yang bernama 3200 Phaeton.

Hujan meteor Geminids pertama kali disaksikan pada 1862. Sementara itu, asteroid 3200 Phaeton baru ditemukan pada 1983 melalui observasi teleskop antariksa Infra Red Astronomical Satelite (IRAS).

Seperti hujan meteor lainnya, hujan meteor Geminids bisa disaksikan dengan mudah tanpa bantuan apa pun.

Meteor Geminids sendiri berasal dari rasi bintang Gemini yang baru terbit pada waktu tersebut.

Baca juga: Gloster Meteor, Jet Pertama Inggris yang Jadi Andalan Sekutu dalam Perang Dunia II

3. Meteor Leonids

Fenomena hujan meteor Leonids merupakan kemunculan dari radiant wilayah Rasi Leo dalam jumlah tertentu pada suatu periode.

Saat memasuki atmosfer Bumi, Leonids dapat mencapai kecepatan hingga 70 kilometer per detik dan sebagian besar terbakar sebelum mencapai permukaan bumi.

Meteor Leonids sendiri bisa terlihat pada sisi langit timur.

4. Meteor Orionid

Pada bulan Oktober 2017, terjadi hujan meteor Orionid di beberapa wilayah Indonesia.

Meteor tersebut berasal dari debu atau material komet Halley yang berada di angkasa. Pada rentang waktu Oktober-November, orbit bumi melintasi bekas orbit komet ini.

Karenanya, material komet ini tertarik gravitasi bumi dan meluncur ke bawah. Akibat dari gesekan material itu menimbulkan panas hingga terbakar.

Pijaran api itulah yang disaksikan manusia sebagai hujan meteor.

Kecepatan meteor Orionid diperkirakan mencapai 20-30 meteor per jam pada puncaknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau