JAKARTA, KOMPAS.com – Kajian resmi pemerintah memprediksi, Jawa bakal kehilangan hampir seluruh sumber air tahun 2040.
Mengutip pemberitaan Kompas.com yang bersumber dari BBC News Indonesia hal ini menjadi salah satu alasan di balik wacana pemindahan ibu kota.
Sebanyak 150 juta penduduk di Pulau Jawa diprediksi terancam kekurangan air, termasuk untuk kebutuhan makan atau minum.
Menurut para peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), faktor-faktor pemicunya krisis air dari perubahan iklim, pertambahan penduduk hingga alih fungsi lahan.
Lalu, sebagai antisipasi, cara apa yang bisa dilakukan untuk menghemat pasokan air?
Baca juga: Tahun 2040 Jawa Kehabisan Air, Ratusan Juta Penduduk Terancam
Manajer Kampanye Perkotaan dan Energi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), Dwi Sawung mengatakan, upaya yang harus dilakukan adalah menjaga hutan agar tetap hijau dan memperluas hutan.
“Yang perlu dilakukan adalah mempertahankan sedikit hutan yang tersisa di Pulau Jawa, jika memungkinkan bisa diperluas,” ujar Dwi, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (7/8/2019).
Ia juga mengingatkan agar ada upaya membersihkan limbah atau sampah di sungai.
“Membersihkan limbah–limbah di sungai yang ada di Pulau Jawa, sehingga jumlah air bersih yang bisa dikonsumsi akan meningkat,” kata Dwi.
Sebelumnya, seperti diberitakan Kompas.com, peneliti senior LIPI Heru Santoso menyebutkan, curah hujan di Jawa cenderung akan terus menurun sekitar 3 persen karena dampak minimnya ketersediaan air.
Baca juga: Lebih dari 53 Ribu Jiwa di Cianjur Alami Krisis Air Bersih
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.