Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/08/2019, 11:12 WIB

KOMPAS.com- Musim kemarau telah berlangsung selama beberapa minggu belakangan. Dampak dari kemarau ini, sebagian wilayah Indonesia merasakan suhu dingin saat dini hari menjelang pagi, kemudian berganti menjadi panas menyengat sejak siang hingga sore hari.

Berbicara tentang kemarau, mungkin beberapa dari kita langsung mengaitkannya dengan kekeringan, kurang air, atau potensi kebakaran hutan dan lahan (kerhutla).

Lantas, bagaimana BMKG memprediksi musim kemarau tahun ini?

Menurut BMKG, kemungkinan besar kemarau tahun ini akan lebih lama dari biasanya, yang berarti akan memicu kekeringan lebih lama juga.

Kepala Bidang Analisis Variabilitas Iklim BMKG Indra Gustari mengatakan, ancaman kekeringan panjang pada musim kemarau tahun ini disebabkan oleh curah hujan yang terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia dalam kategori rendah dibanding biasanya.

Baca juga: Kemarau Kok Suhu Dingin? BMKG Ungkap Penyebabnya Dry Intrution

Untuk diketahui, meski Indonesia mengalami musim kemarau, beberapa daerah tetap mendapat curah hujan.

Beberapa daerah yang biasanya mengalami curah hujan rendah saat kemarau adalah daerah di selatan equator khatulistiwa. Ini seperti Sumatera Selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan bagian Selatan, Sulawesi Selatan dan Tenggara, serta Papua di sekitar Merauke.

"Ada beberapa indikator dinamika atmosfer yang menyebabkan curah hujan lebih rendah daripada biasanya," ujar Indra kepada Kompas.com.

Pertama, anomali atau simpangan terhadap rata-rata suhu permukaan laut di sekitar perairan Indonesia masih terlihat negatif atau lebih rendah dari biasanya.

Kedua, muson Asia yang biasanya membawa banyak hujan ke Indonesia terutama Jawa atau daerah di sebelah equator, tampak agak lambat munculnya atau menjalar ke selatan Indonesia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+