KOMPAS.com - Pemadaman listrik (blackout) selama lebih dari tujuh jam dialami sebagian Jawa pada Minggu siang (4/8/2019). Peristiwa ini terutama dirasakan wilayah Jakarta, Jawa Barat dan Banten.
Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, pohon sengon diduga menjadi penyebab pemadaman listrik masal itu karena tingginya melebihi batas wajar.
"Kerusakan, diduga sementara adanya pohon yang ketinggiannya melebihi batas ROW (right of way) sehingga mengakibatkan flash atau lompatan listrik," ujar Dedi di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (5/9/2019).
Lantas, seperti apa pohon sengon?
Baca juga: Listrik Padam di Sebagian Wilayah Jawa, Ini 5 Blackout Terburuk Sepanjang Sejarah
Pohon sengon memiliki nama ilmiah Paraserianthes falcataria. Pohon sengon tergolong sebagai pohon peneduh dan penghasil kayu yang tersebar di India, Asia Tenggara, China Selatan, dan Indonesia.
Pohon yang sering menggugurkan daun ini memiliki ukuran sedang hingga tinggi, antara 30-45 meter dengan diameter batang 70-140 sentimeter.
Pohon ini memiliki daun-daun majemuk menyirip berganda, dengan 4–14 pasang sirip, tulang daun utama 10–25 cm, berambut, dengan kelenjar dekat pangkal tangkai daun dan pada pertemuan tulang sirip.
Melansir situs Fakultas Kehutanan IPB, pohon sengon disebut sebagai multipurpose tree species alias jenis tanaman serbaguna di Indonesia.
Pohon ini menjadi bahan yang sangat baik untuk industri karena kecepatan tumbuh yang baik, dapat hidup di berbagai kondisi tanah, serta bahan baku yang baik untuk industri panel kayu dan kayu lapis.
Pohon Sengon ini menjadi sangat penting dalam sistem pertanian agroforestri di beberapa wilayah di Indonesia.
Setelah pasokan kayu dari hutan alam mulai menurun, Sengon menjadi andalan bagi tetap berjalannya industri kayu di Indonesia.
Akhir-akhir ini pula pohon sengon telah berkembang pesat dengan penyebarannya di Indonesia, seperti Sumatera, Jawa, Bali, Flores, dan Maluku.
Di Jawa Barat, dimana pertumbuhan Pohon Sengon ini sangat optimal, kayu ini dipakai untuk keperluan industri pulp dan kertas serta furniture.
Kayu ini juga sangat cocok untuk konstruksi ringan, seperti panel, furniture, dan keperluan desain interior. Kayu ini sangat baik untuk bahan industri veneer dan plywood (kayu lapis) dan sangat cocok untuk papan partikel dengan kerapatan rendah sampai sedang.
Dikutip dari Kontan, sangon merupakan salah satu pohon investasi.
Tren sengon mulai naik pada 1994. Setelah sempat tenggelam, permintaan sengon kembali naik.
Sumber: Tribunnews/Wahyu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.