Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Kerap Guncang Indonesia, Apa yang Bisa Kita Lakukan?

Kompas.com - 03/08/2019, 16:23 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gempa bumi kerap mengguncang wilayah di Indonesia.

Pada Jumat (2/8/2019), terjadi gempa Banten yang terasa di beberapa daerah lain di Pulau Jawa dan Sumatera.

Gempa Banten juga diikuti peringatan dini tsunami yang kemudian dicabut oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Biasanya, terjadi kepanikan jika terjadi gempa.

Ada upaya mitigasi yang dilakukan karena Indonesia termasuk wilayah yang rawan gempa.

Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono menjelaskan, meminimalisasi risiko gempa bumi dapat dilakukan dengan pendekatan mitigasi struktural.

"Kalau gempa itu enggak usah banyak rencana, pokoknya wujudkan bangunan rumah tahan gempa sesuai aturan yang ada (mitigasi struktural)," kata Daryono saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (3/8/2019).

Daryono mengatakan, jatuhnya korban saat gempa biasanya karena bangunan yang rubuh.

Baca juga: Data Lengkap Kerusakan Dampak Gempa Banten

"Gempa itu menjadi human interest kalau ada (bangunan) yang roboh, korban luka, korban meninggal. Dalam konteks ini, gempa tak pernah membunuh orang, yang membunuh adalah bangunan rumahnya," ujar dia.

Contohnya, lanjut Daryono, peristiwa dua gempa dengan perilaku dan kondisi geologi serupa, yaitu gempa di Yogyakarta pada 2006 dan gempa di Suruga, Jepang pada 2010.

"Pembangkitnya (dua gempa itu) sama-sama sesar aktif. Yang beda bangunan rumahnya. Rumah di Jepang sudah mengadopsi bangunan tahan gempa, di Indonesia belum," papar dia.

Gempa di Yogyakarta dan di Jepang sama-sama mempunyai kekuatan 6,4 magnitudo dan berada pada kedalaman 10 meter.

Gempa di Yogyakarta menyebabkan ribuan orang meninggal, sementara di Jepang hanya satu orang.

"Ini sebagai contoh nyata. Niat untuk menyelematkan masyarakat kita dari daerah gempa (yaitu) mendirikan bangunan tahan gempa, tidak ada lainnya lagi," ucap Daryono.

Guncangan besar

Daryono mengungkapkan, selain mitigasi struktural, masyarakat juga harus paham mitigasi ketika gempa bumi terjadi.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau