"Kalau gempa di bawah (dalam) cenderung lebih cepat recovery atau lebih cepat kembali ke posisi awal. Sehingga gempa susulan tidak banyak, berbeda dengan gempa yang sesar," tukas dia.
Baca juga: Gempa Banten, Wajar kalau BMKG Rilis Peringatan Dini Potensi Tsunami
Gayatri juga menyinggung, gempa dengan kedalaman 48 kilometer ini tidak akan menimbulkan tsunami.
Hal ini berdasar analisis manual hiposenter kedalaman gempa dan karakteristik getaran gempa yang dirasakan hingga ratusan kilometer dari pusat gempa.
Menurut dia, karakteristik gempa merata seperti itu biasanya pusat gempa ada di dalam dari zona subduksi.
"Atau istilah geologinya intra-slab," ujar Gayatri.
Ia menjelaskan, hal ini biasanya terjadi karena ada lempeng samudera yang pecah, retak, atau patah sehingga hiposenter agak dalam dan getarannya bisa terasa sampai ratusan bahkan mungkin ribuan kilometer.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.