Regresi (mengecil) spontan lebih umum terjadi pada bayi. Semakin besar usia anak, semakin sulit untuk diatasi karena kanker ini tidak mempan terhadap perawatan.
Gejala dari neuroblastoma adalah perut membuncit (yang disertai dengan pembesaran hati), nyeri di bagian tulang, sesak napas, dan muka pucat.
Untuk mendiagnosis penyakit ini tergantung pada tempat serta tingkatan tumor yang dicurigai. Jika ada penambahan massa perut (perut membuncit), maka diperlukan CT scan atau MRI.
Baca juga: Kenali Gejala Kanker Otak Glioblastoma yang Diidap Agung Hercules
Neuroblastoma dapat disembuhkan dengan pembedahan atau terapi radiasi apabila tumor masih kecil dan terlokalisasi. Pada neuroblastoma tingkat lanjut, kemoterapi kemungkinan dapat berhasil. Apabila sudah stadium akhir, peluang untuk berumur panjang sulit diharapkan.
3. Hidrosefalus
Secara harfiah, hidrosefalus diambil dari kata hydro yang berarti “air”, dan cephalus yang berarti “kepala”.
Hidrosefalus merupakan kondisi di mana terjadi pengumpulan cairan secara berlebihan di otak. “Air” yang dimaksud disini adalah cairan serebrospinal (cairan bening yang berada di sekeliling otak dan susunan saraf tulang belakang).
Tingkat parahnya hidrosefalus bergantung pada usia anak itu diserang dan seberapa berkembangnya penyakit itu. Apabila kondisinya cukup lanjut sewaktu penderita dilahirkan, maka cacat fisik dan kerusakan otak tidak bisa dihindari. Penderita semacam ini biasanya mengalami infeksi yang berujung pada kematian dini.
Gejala dari hidrosefalus adalah kepala membesar, penurunan mental, dan lambatnya gerakan tubuh dan mata. Hidrosefalus dapat disembuhkan dengan berbagai cara tergantung tingkatannya. Tujuannya adalah untuk mengembalikan keseimbangan antara produksi dan rearsorpsi cairan serebrospinal.
Penyakit otak memang tidak bisa dihindari, namun ada cara untuk mencegahnya. Cara-cara tersebut adalah, hindari merokok, hindari karsinogen (zat penyebab kanker), serta hidup sehat. Karena jika sudah terlambat, penyakit-penyakit tersebut dapat membunuh penderitanya secara perlahan. (Hana Nushraty)
Baca juga: Dokter AS Gunakan Virus Polio untuk Obati Kanker Otak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.