KOMPAS.com -Kanker otak membuat Agung Hercules meninggal pada Kamis (1/8) sore hari. Pria kekar tersebut menghembuskan nafas terakhirnya setelah setahun divonis kanker.
Agung mengidap penyakit yang disebut dengan glioblastoma. Dilansir dari dari Hello Sehat, glioblastoma merupakan salah satu jenis kanker otak. Glioblastoma merupakan tumor otak atau glioma yang berkembang dengan cepat.
Selain glioblastoma, Kompas.com merangkum 3 penyakit otak lainnya yang mematikan dikutip dari Mayo Clinic: Family Health Book.
1. Tumor Otak
Tumor disebabkan oleh adanya pertumbuhan sel-sel abnormal. Tumor jika sifatnya ganas bisa berubah menjadi kanker.
Ada dua kategori dari tumor otak, yakni tumor otak primer dan tumor otak sekunder. Tumor otak primer merupakan tumor yang berasal dan berkembang dalam jaringan otak. Sedangkan, tumor otak sekunder adalah tumor yang berasal dari bagian tubuh lain yang menjalar ke otak.
Sampai saat ini belum diketahui secara pasti penyebab dari tumor otak.
Tumor ini biasanya dapat disembuhkan. Namun karena lokasi pengangkatan tumor yang sulit, tumor otak tidak mungkin bisa diangkat secara total. Bila tumor sudah menjalar ke otak, jaringan tumor tidak akan dapat diangkat seluruhnya sehingga ada kecenderungan tumor akan muncul kembali setelah pembedahan.
Baca juga: Agung Hercules Meninggal karena Kanker Otak, Bagaimana Seseorang Didiagnosa Derita Penyakit Ini?
Gejala tumor otak adalah nyeri kepala pada awal serangan, mual, muntah. Mendiagnosis tumor otak juga tidak mudah. Penderita harus menjalani CT Scan atau MRI pada kepala untuk memperoleh gambar otak yang detail.
Pengobatan tumor otak dapat dilakukan melalui operasi pembedahan, penyinaran radiasi untuk mematikan sel-sel tumor, atau dengan kemoterapi untuk menghentikan perkembangan tumor.
Terapi hormon juga bisa digunakan untuk tumor yang menyerang kelenjar pituitari (kelenjar yang dapat mengontrol fungsi tubuh manusia). Obat jenis kotikosteroid dipakai untuk mengatasi pembengkakan otak, sedangkan obat antikejang digunakan untuk meredakan kejang serta sakit kepala.
2. Neuroblastoma
Neouroblastoma adalah tumor ganas yang terdiri atas neuroblast, yaitu sel-sel embrionik yang membentuk jaringan saraf.
Neuroblastoma sering terjadi di dalam perut, umumnya dekat kelenjar adrenalin. 75 persen penderita neuroblastoma adalah anak-anak berusia 5 tahun.
Ganasnya neuroblastoma tergantung pada usia anak dan sudah seberapa jauh tingkatan penyakitnya.
Regresi (mengecil) spontan lebih umum terjadi pada bayi. Semakin besar usia anak, semakin sulit untuk diatasi karena kanker ini tidak mempan terhadap perawatan.
Gejala dari neuroblastoma adalah perut membuncit (yang disertai dengan pembesaran hati), nyeri di bagian tulang, sesak napas, dan muka pucat.
Untuk mendiagnosis penyakit ini tergantung pada tempat serta tingkatan tumor yang dicurigai. Jika ada penambahan massa perut (perut membuncit), maka diperlukan CT scan atau MRI.
Baca juga: Kenali Gejala Kanker Otak Glioblastoma yang Diidap Agung Hercules
Neuroblastoma dapat disembuhkan dengan pembedahan atau terapi radiasi apabila tumor masih kecil dan terlokalisasi. Pada neuroblastoma tingkat lanjut, kemoterapi kemungkinan dapat berhasil. Apabila sudah stadium akhir, peluang untuk berumur panjang sulit diharapkan.
3. Hidrosefalus
Secara harfiah, hidrosefalus diambil dari kata hydro yang berarti “air”, dan cephalus yang berarti “kepala”.
Hidrosefalus merupakan kondisi di mana terjadi pengumpulan cairan secara berlebihan di otak. “Air” yang dimaksud disini adalah cairan serebrospinal (cairan bening yang berada di sekeliling otak dan susunan saraf tulang belakang).
Tingkat parahnya hidrosefalus bergantung pada usia anak itu diserang dan seberapa berkembangnya penyakit itu. Apabila kondisinya cukup lanjut sewaktu penderita dilahirkan, maka cacat fisik dan kerusakan otak tidak bisa dihindari. Penderita semacam ini biasanya mengalami infeksi yang berujung pada kematian dini.
Gejala dari hidrosefalus adalah kepala membesar, penurunan mental, dan lambatnya gerakan tubuh dan mata. Hidrosefalus dapat disembuhkan dengan berbagai cara tergantung tingkatannya. Tujuannya adalah untuk mengembalikan keseimbangan antara produksi dan rearsorpsi cairan serebrospinal.
Penyakit otak memang tidak bisa dihindari, namun ada cara untuk mencegahnya. Cara-cara tersebut adalah, hindari merokok, hindari karsinogen (zat penyebab kanker), serta hidup sehat. Karena jika sudah terlambat, penyakit-penyakit tersebut dapat membunuh penderitanya secara perlahan. (Hana Nushraty)
Baca juga: Dokter AS Gunakan Virus Polio untuk Obati Kanker Otak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.