Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agung Hercules Meninggal karena Kanker Otak, Bagaimana Seseorang Didiagnosa Derita Penyakit Ini?

Kompas.com - 02/08/2019, 07:44 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aktor dan komedian Agung Hercules meninggal dunia karena penyakit kanker otak glioblastoma stadium 4 yang dideritanya.

Informasi mengenai sakit kanker otak pada Agung Hercules diketahui publik sejak Juni 2019.

Kanker glioblastoma merupakan salah satu jenis tumor otak ganas yang berkembang dengan cepat dan biasanya menyerang orang dewasa.

Umumnya, penderita glioblastoma akan mengeluhkan beberapa gejala seperti sakit kepala yang tak kunjung hilang, penglihatan kabur, mual, kejang, serta penurunan kemampuan berpikir dan belajar.

Ketika gejala itu muncul, bagaimana seseorang dapat didiagnosa menderita glioblastoma?

Dilansir dari Hellosehat, ada dua cara medis yang bisa dilakukan untuk menetapkan diagnosis glioblastoma pada seseorang.

Dua cara itu adalah pemeriksaan fisik dan CT Scan/MRI.

Untuk pemeriksaan fisik, tenaga medis akan memeriksa segala kemampuan yang berkaitan dengan fungsi sistem saraf, yakni penglihatan, pendengaran, keseimbangan, koordinasi, kekuatan otot, dan tanggapan refleks pada seseorang.

Tindakan ini dilakukan untuk menilai respons otot dan kemampuan sensorik pasien.

Jika ditemukan adanya gejala tumor otak, umumnya dokter akan menyarankan pasien untuk melakukan pemeriksaan citra otak, seperti CT Scan atau MRI.

Pemeriksaan CT Scan atau MRI dilakukan agar dokter mengetahui pasti letak tumor otak berkembang.

Selain itu, pemeriksaan MRI biasa dilakukan menggunakan cairan kontras.

Cairan ini dapat membantu dokter memberikan gambaran yang jelas, terutama membedakan sel normal dengan sel kanker di otak.

Meski hasil CT Scan atau MRI menunjukkan adanya perkembangan jaringan tidak normal, perlakuan biopsi tetap harus dilakukan untuk menentukan apakah sel tersebut termasuk glioblastoma atau bukan.

Metode pengobatan glioblastoma

Saat seseorang didiagnosa menderita glioblastoma, masih ada harapan untuk mengatasi penyakit ini.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau