Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penemu Titanic Berambisi Mencari Keberadaan Pesawat Amelia Earhart

Kompas.com - 01/08/2019, 17:33 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Saat mendengar kata Titanic, mungkin sebagian besar Anda langsung terbayang kisah cinta Jack dan Rose dalam. Tapi, selain kisah cinta yang menyentuh, Titanic juga dikenal dengan tragedi tenggelamnya kapal pesiar itu.

Film Titanic sendiri dibuat setelah kapal besar itu ditemukan oleh Robert Ballard dalam misi pencarian yang cukup panjang.

Ingin mengulang kesuksesannya, Ballard kini sedang menjalankan sebuah misi baru untuk menemukan Electra, pesawat Amelia Earhart yang telah lama hilang.

Pesawat yang dinavigatori oleh Fred Noonan itu menghilang pada 1937 ketika ia sedang mencoba memecahkan rekor sebagai pilot perempuan pertama yang mengelilingi dunia.

Baca juga: Analisis Forensik Baru Yakini Tulang Nikumaroro Milik Amelia Earhart

Anehnya, sejak baik Amelia dan pesawatnya raib begitu saja bak ditelan bumi. Hal ini membuat banyak penjelajah dan peneliti terobsesi dengan hilangnya pilot perempuan itu.

Bahkan, kasus ini disebut-sebut menjadi misteri yang belum terpecahkan di abad ke-20.

Misteri ini juga menggelitik Ballard dengan ambisi untuk menemukan Electra.

Merangkum dari The Washington Post, Rabu (24/07/2019), Ballard berencana untuk mempelajari pulau kecil Nikumaroro di Pasifik (yang sebelumnya dikenal sebagai Pulau Gardner) Agustus ini.

Pulau tersebut diyakini oleh beberapa sejarawan sebagai tempat jatuhnya pesawat Electra. Bahkan, mereka berpikir mungkin Earhart tinggal di pulau itu sebagai orang buangan.

"Amelia Earhart telah menjadi ambisi saya dalam waktu yang sangat lama. Dan saya sudah menyampaikannya," ungkap Ballard.

"Saya sedang dalam pekerjaan menemukan sesuatu. Saya tidak ingin tidak menemukan sesuatu," imbuhnya.

Dia menyebut telah melebarkan kemungkinan pencarian pada radius 2 km hingga melintasi wilayah antara Hawaii dan Australia. Wilayah ini menjadi tempat paling terpencil di Bumi.

Demi misinya, Ballard membagi timnya menjadi dua kelompok, yang berjibaku melalui jalur darat dan dasar laut. Operasi yang dipimpin Ballard ini didasarkan teori bahwa Earhart mendaratkan pesawatnya di atas batu koral yang bergerombol di sisi barat laut Nikumaroro.

Ballarde menolak anggapan bahwa pesawat yang dijalankan oleh Earhard jatuh di laut. Alasannya menolaj teori ini adalah tidak adanya peralatan pendaratan yang menyembul di antara terumbu karang.

Dia lebih percaya bahwa Earhart berhasil mendaratkan pesawat Electra secara darurat dan tinggal di pulau kecil itu hingga akhir hayat.

Untuk itu, tim darat bentukannya akan membawa anjing pelacak untuk mengendus tulang-tulang Earhart. Sedangkan tim lain akan menyisir kedalaman laut sekitar pulau untuk menemukan pesawat Electra.

Baca juga: Menelusuri Jejak Kematian Amelia Earhart

Tapi sebelum itu, Ballard melalukan pemetaan pulau Nikumaroro terlebih dahulu. Setelah itu, dua kapal robot yang dilengkapi kamera dapat melintasi dasar laut.

Metode ini dianggap lebih akurat daripada sonar biasa. Apalagi, sonar akan sulit digunakan karena Nikumaroro penuh dengan selokan dan lembah buatan vulkanik.

"Sonar tidak bisa membedakan antara batu seukuran mesin dan mesin," kata Ballard.

"Tapi matamu bisa," tambahnya.

Metode serupa membantu Ballard menemukan kapal-kapal Romawi di Laut Hitam.

Sebagai informasi, kapal-kapal Romawi itu bahkan lebih kecil dari Electra, kata Ballard.

Jika berbuah, penemuan ini akan menambah daftar panjang kesuksesan Ballard yang sudah mengesankan.

Selain Titanic, dia dan rekan-rekannya telah menemukan kapal induk USS Yorktown, yang hilang pada Pertempuran Midway pada tahun 1942; Kapal patroli Presiden John F. Kennedy di Laut Solomon; dan kapal perang Jerman Bismarck.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com