KOMPAS.com – Salah satu rasa permen yang paling digemari di Indonesia adalah mint. Pasalnya, mint membuat mulut terasa dingin dan segar sehingga sangat cocok untuk dimakan ketika cuaca sedang panas atau ketika mata mulai mengantuk saat menyetir.
Namun, bagaimana mint bisa membuat mulut terasa dingin?
Para ahli menjelaskan bahwa rahasianya ada pada molekul spesial bernama menthol yang diproduksi oleh mint. Molekul ini diduga mulai diproduksi oleh nenek moyang mint untuk melindungi dirinya dari predator.
“Tanaman mungkin berevolusi untuk menghasilkan berbagai senyawa sebagai mekanisme perlindungan, dan melalui seleksi alamiah, mereka menemukan beberapa yang bekerja (dengan baik),” ujar Paul Wise, anggota asosiasi di Monell Chemical Senses Center kepada Live Science, Sabtu (27/7/2019).
Baca juga: Kenapa Makan Makanan Pedas Bikin Cegukan?
Nah, salah satu senyawa yang bekerja dengan baik ini adalah menthol yang membuat mulut terasa dingin dan mungkin mengejutkan hewan-hewan yang memakannya.
Seperti capsaicin pada cabai, menthol memengaruhi sistem reseptor indera yang memonitor sentuhan, temperatur dan rasa sakit. Sistem reseptor ini disebut sistem somatosensori dan berbeda dari sistem yang mendeteksi rasa dan bau.
Lee Seok-Yong, seorang associate professor bidang biokimia di Duke University, menjelaskan bahwa kumpulan neuron ini memonitor lingkungan dengan menggunakan protein khusus yang tertanam dalam membran sel.
Protein-protein ini mengontrol terowongan kecil yang disebut saluran ion. Saluran ini biasanya dalam keadaan tertutup, kecuali saat protein reseptor mendeteksi stimulusnya. Ketika terbuka, protein lantas menyala dan membiarkan ion masuk ke membran sel.
Baca juga: Misteri Tubuh Manusia, Kenapa Kalau Makan Pedas Hidung Jadi Meler?
Ion dari luar inilah yang menyalakan sinyal listrik kecil bernama potensial aksi dan disampaikan oleh neuron ke otak.
Nah, jenis protein reseptor dalam membran sel kita yang biasanya diasosiasikan dengan rasa dingin disebut TRPM8. Protein ini biasanya membuka saluran ionnya ketika tubuh Anda bersentuhan dengan benda yang dingin, misalnya ketika menjilat es krim.
Menariknya, molekul menthol juga memicu reseptor TRPM8 bekerja, meskipun para peneliti tidak mengetahui bagaimana caranya. Ketika terpicu, otak pun salah mengira bahwa mulut kita kedinginan saat sedang makan mint.
Namun, menurut Wise, rasa dingin mint cuma sensasi dan tidak benar-benar mendinginkan mulut. Jika dimakan dalam dosis yang berlebihan, menthol malah bisa menyebabkan peradangan lokal yang menaikkan temperatur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.