Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Catatan Tangkuban Parahu Erupsi, Mulai Bergejolak 2013 hingga Wisata

Kompas.com - 27/07/2019, 20:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

3. Letusan freatik masih bisa membahayakan manusia

Surono mengatakan, jenis erupsi yang terjadi di Tangkuban Parahu adalah letusan freatik.

"Sebetulnya saya tidak takut, dari yang saya alami, paling hanya letusan-letusan freatik atau yang sifatnya dominan uap air," sambungnya.

Meski begitu, letusan freatik pun masih bisa membahayakan orang di sekitarnya.

"Orang tidak akan mati terkena letusan freatik, kecuali kalau dekat sekali," kata Surono.

"Namun demikian, wisata untuk Tangkuban Perahu itu terlalu dekat dengan titik letusan, kawah ratu," imbuhnya menyayangkan.

4. Aktivitas wisata terlalu dekat, mitigasi kurang

Kepada Kompas.com, Jumat (26/07/2019), Surono menyebut sering tidak akur dengan pengelola wisata di Tangkuban Parahu karena masalah aktivitas wisatawan yang terlalu dekat.

Surono juga menyoroti bagaimana Tangkuban Parahu menjadi destinasi wisata andalan di Jawa Barat, bahkan di Indonesia. Dia menyayangkan, meski menjadi wisata andalan tapi mitigasi di gunung tersebut belum menjadi prioritas.

"Tangkuban Perahu ini menjadi tujuan wisata andalan bagi Jawa Barat, bagi Indonesia juga. Ini harus ada jaminan mitigasi berjalan dengan baik," tutur Surono.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com