Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/07/2019, 13:59 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Proses kerja otak yang picu tindak kekerasan

Seperti diberitakan Kompas.com mengutip The Conversation, dalam otak manusia terdapat 2 bagian yang masing-masing mengatur rasa takut dan nafsu.

Dua bagian itu adalah amigdala dan hipotalamus yang membuat manusia mampu memiliki kemampuan bertahan hidup.

Dalam keadaan mengancam dan membahayakan, amigdala akan merangsang rasa takut yang kemudian mengaktifkan bagian hipotalamus yang memunculkan nafsu.

Hipotalamus akan mengatur kelenjar hormonal seperti hipofisis yang merangsang kelenjar adrenal dan menghasilkan adrenalin.

Adrenalin akan membuat detak jantung semakin cepat sehingga meningkatkan persediaan oksigen dalam darah dan mengubah cadangan glukosa menjadi energi.

Baca juga: Neurosains Jelaskan Cara Kerja Otak Sulut Kerusuhan 22 Mei 2019

Dalam waktu cepat, otak akan memutuskan melakukan tindakan dengan probabilitas tertinggi untuk menyelamatkan dirinya dari kondisi mengancam.

Tindakan ini, salah satu di antaranya bisa berupa tindak kekerasan karena kekerasan ini dianggap menjadi cara yang dapat melindunginya dari bahaya.

Proses ini banyak dipengaruhi oleh cara kerja otak kuno manusia.

Oleh karena itu, untuk mencegah terjadi tindak kekerasan secara berlebihan, manusia harus juga mengaktifkan otak besarnya untuk mengimbangi cara kerja otak kuno yang begitu cepat sehingga mengabaikan logika.

Sumber: KOMPAS.com/Daspriani Y. Zamzami, Shierine Wangsa Wibawa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau