KOMPAS.com - Siapa yang tidak menyukai mie? Ya, berbagai macam mie, baik itu mie instan, ramen atau mie lainnya, rasanya sangat tidak mungkin untuk tidak tergoda.
Entah siapa yang menemukan awal resep mie-mie yang ada di dunia, mereka bisa membuat orang-orang menginginkan semangkuk mie lagi dan lagi.
Hebatnya, bahkan satu bungkus mie tidak cukup membuat perut merasa kenyang. Awalnya, mungkin Anda merasa kenyang, namun setelahnya Anda merasa lapar kembali.
Pernahkah Anda mengalami, rasa kenyang makan mie tidak bertahan lama? Hmm, mengapa bisa begitu ya?
Baca juga: Amankah Mie dan Daging Instan untuk Penyintas Gempa? Ini Kata Ahli
Saat ada orang yang memasak mie, seringnya aroma mie tersebut membuat kita tergoda. Apalagi saat mencicipi rasanya, ditambah kuahnya yang menyegarkan, atau bumbunya yang menggugah selera.
Bahkan harganya yang lumayan terjangkau, membuat mie menjadi penyelamat kita saat kelaparan dan tabungan sudah terbatas. Tapi di balik itu semua, ada hal yang perlu Anda ketahui.
Mie membutuhkan waktu yang lama untuk dicerna. Hal ini akan menambah tekanan tambahan pada saluran pencernaan Anda, sebab saluran pencernaan dipaksa memecah nutrisi mie selama berjam-jam.
Padahal, seharusnya makanan olahan yang tidak mengandung serat bisa lebih cepat untuk dicerna.
Waktu yang lama untuk dicerna juga berdampak pada nutrisi yang diperoleh tubuh dari makanan tersebut. Ini sebabnya Anda masih merasa ‘lemas’ meski sudah makan mie, sebab nutrisi yang didapat dari mie itu sendiri kurang.
Sedangkan saat dalam keadaan lapar, tubuh gula darah dalam tubuh Anda mungkin dalam keadaan normal-rendah. Anda membutuhkan asupan untuk meningkatkan gula darah, meskipun perut lapar tidak selalu identik dengan gula darah yang rendah.
Begitu juga dengan kurang energi. Setelah makan, tubuh kita akan memecah glikogen – yang merupakan molekul untuk menyimpan energi.
Dalam proses tersebut, glukosa pun dihasilkan.
Kenapa glukosa penting? Sebab glukosa merupakan sumber utama energi dan diserap ke dalam aliran darah.
Glukosa bisa didapatkan dari karbohidrat. Saat kita tidak mendapatkan glukosa yang cukup, maka tubuh akan membakar lemak cadangan untuk dibakar.
Kekurangan energi juga dapat membuat tubuh lapar dan lemas.