KOMPAS.com - Minum segelas minuman bersoda bersama es batu memang terasa sangat nikmat, terlebih di siang hari yang panas. Sayangnya, kenikmatan ini bisa hanya berlangsung sesaat jika setelahnya muncul rasa sakit pada dada.
Sebenarnya, apa penyebab dada sakit setelah minum soda, ya?
Soda adalah kelompok minuman berkarbonasi, yang tidak jauh berbeda seperti sparkling water. Hanya saja, soda biasanya dibuat lebih menarik karena memiliki warna tertentu.
Sedangkan sparkling water, hadir tanpa warna alias bening menyerupai air putih dengan memiliki banyak gelembung. Semua minuman berkarbonasi, termasuk soda, telah diproses sedemikian rupa dengan diberikan tambahan gas karbon dioksida ke dalamnya.
Baca juga: Hanya Sesruput Jus dan Soda Tingkatkan Risiko Kanker Hingga 18 Persen
Jika diminum dalam porsi normal, tentu tidak masalah dan jarang menimbulkan efek samping setelahnya. Namun, ketika minuman soda ini diminum dalam jumlah yang terlalu banyak bahkan melebihi batas, biasanya setelah itu dapat membuat dada terasa sakit.
Kondisi ini terjadi bukan tanpa alasan. Pasalnya, asupan minuman bersoda yang terlalu banyak otomatis akan memasukkan sejumlah gas karbon dioksida yang banyak pula ke dalam tubuh.
Nah, gas tersebut nantinya akan menumpuk di sistem pencernaan, hingga kemudian mengalir dan naik ke bagian dada. Akibatnya, Anda akan merasakan sakit dan tertekan karena kenaikan gas tersebut di dalam tubuh.
Dada yang terasa sakit setelah minum soda tersebut biasanya digambarkan dengan nyeri, yang disertai sensai terbakar atau menusuk. Lambat laun, rasa tersebut bisa menjalar ke bagian perut.
Selain mengalami dada sakit setelah minum soda, kondisi ini juga bisa diikuti dengan berbagai gejala lainnya yang membuat tidak nyaman, seperti:
Risiko dada sakit setelah minum soda mungkin jarang atau bahkan tidak akan terasa, jika Anda termasuk orang yang tidak hobi minum soda. Ya, sesekali minum soda mungkin tidak akan menimbulkan efek samping tertentu yang buru.
Akan tetapi, jika minum soda ini seolah sudah menjadi kebiasaan rutin yang terus dilakukan, tidak menutup kemungkinan ada efek buruk setelahnya. Lebih lanjutnya, seorang ahli kardiologi dari Providence Heart Clinic di Amerika Serikat, Aly Rahimtoola, M.D, menjelaskan hal tersebut.
Menurutnya, minuman bersoda yang notabene terasa manis, memang berisiko menimbulkan masalah kesehatan di kemudian hari.
Sebuah studi dari Harvard School of Public Health, yang dimuat dalam junral American Heart Association Circulation mencoba membuktikannya.
Baca juga: Konsumsi Soda dan Minuman Berenergi Tingkatkan Risiko Kematian Dini
Penelitian tersebut melibatkan sekitar 43.000 orang pria yang selama 22 tahun terakhir rutin minum 60 mililiter soda manis, minuman olahraga, serta minuman berenergi setiap hari.
Alhasil, semua pria tersebut mengalami peningkatan risiko mengalami penyakit jantung koroner (PJK) sebesar 20 persen.