Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulut Diplester Andien hingga Cuci Usus Syahrini, Artis Indonesia dan Kontroversinya

Kompas.com - 14/07/2019, 14:40 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Sejumlah artis Indonesia punya metode tersendiri untuk menjaga kecantikan, kesehatan, berat badan, maupun dalam mengasuh anak. Acapkali, pilihan metode mereka menimbulkan kontroversi baik di ranah publik maupun medis.

Siapa saja artis yang pernah timbulkan kontroversi itu? Bisakah kita tiru metode mereka? Bagaimana kalangan medis menjelaskan kontroversi itu? Simak kisah 5 artis ini.

Andien dan Mulut Diplester

Beberapa hari lalu, keluarga artis Andien mengunggah foto dengan mulut diplester di akun Instagramnya. Andien mengaku memplester mulutnya saat tidur.

Ia mengatakan, dirinya sempat mengikuti workshop Buteyko Breathing. Dalam acara itu, ia mendapat penjelasan bahwa teknik pernafasan itu bisa menyembuhkan 200 penyakit kronis.

Menurutnya, teknik bernafas itu sangat bermanfaat. Namun ia buru-buru menambahkan, "Kalau belum punya kesempatan itu, mulai dengan memplester mulut ketika tidur."

Baca juga: Pro Kontra Andien dan Keluarga Plester Mulut Saat Tidur

Nah, apakah memplester mulut saat tidur benar-benar memberi manfaat?

Konsultan Laring Faring Departemen THT-KL FKUI RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), Dr. dr. Fauziah Fardizza, SpTHT-KL (K) menjelaskan, manusia bernapas melalui hidung tetapi ada kalanya lewat mulut.

Buteyko berguna memperbaiki kualitas udara yang masuk ke paru-paru. Syarat kualitasnya adalah suhu 3 derajat Celsius dan kelembaban 100 persen.

Sebenarnya, Buteyko bermanfaat untuk orang dengan asma. Saat orang asma kumat, orang asma bernafas dengan hiperventilasi. Ini bisa diperbaiki dengan buteyko.

Namun, buteyko tidak disarankan pada orang dengan sleep apnea. Pada orang tersebut, lubang hidung sempit dan akhirnya kerap bernapas lewat mulut dan mendengkur. Jika mulut ditutup, akan kesulitan bernafas.

Baca juga: Soal Tidur dengan Mulut Diplester seperti Andien, Apa Kata Ahli?

Krisdayanti dan Suntik DNA Salmon

Diundang bicara dalam acara Ngopi Dara di kanal Youtube TransTV Official, Krisdayanti mengungkap rahasia kecantikannya.

"Karena tubuh kita kan selain karbohidrat. Kita juga butuh lemak dari Omega itu. Makanya pakai DNA salmon," kata Krisdayanti kepada Kompas.com , 24 Juni 2019 lalu.

"Jadi itukan memang untuk brightening. Pakai DNA dari ikan salmon," imbuhnya.

Baca juga: Krisdayanti Ungkap Rahasia Awet Mudanya Ada pada DNA Ikan Salmon

R. dr. Tan Shot Yen, M.hum membantah keras pernyataan sang diva. "Hoaks ya, DNA ikan beda dengan DNA manusia," tegasnya.

Menurut Tan, tidak mungkin manusia mengonsumsi omega 3 dengan mengoleskannya di wajah. Suntik DNA ikan menurutnya lebih absurd lagi.

Dia menambahkan, ikan laut sebaiknya tidak digoreng. Lemaknya akan berubah menjadi akrilamida dan hidrokarbon aromatik polisiklik yang akan memicu kanker.

Baca juga: Ahli Gizi Sebut Rahasia Awet Muda Krisdayanti karena DNA Salmon, Hoaks

Cuci Usus Syahrini

Artis Syahrini pernah mengaku bahwa dirinya menjalani terapi cuci usus. Tujuannya adalah menjaga kebersihan saluran pencernaannya.

Terapi cuci usus kerap dihubungkan dengan penurunan berat badan, pencegahan kanker usus, dan yang paling sederhana mencegah sembelit.

Nyatanya, tulisan di Hello Sehat yang telah di-review oleh dr Tania Savitri pada 19 Oktober 2018, mengungkap bahwa terapi usus belum terbukti ilmiah.

Terapi cuci usus dengan pencahar justru dapat menimbulkan dehidrasi. Sementara cuci langsung dari anus bisa mengganggu keseimbangan mikroba usus yang akhirnya malah bisa memicu infeksi bakteri dari luar.

Kaitan antara cuci usus dan penurunan berat badan tak terbukti ilmiah. Terapi cuci usus sangat tidak dianjurkan bagi penderita Crohn's disease dan peradangan usus besar.

Diet OCD Deddy Cobuzier

Satu gaya hidup kontroversial lainnya adalah diet OCD Deddy Cobuzier.

Dalam wawancara dengan Kompas.com pada 20 September 2013, Deddy mengatakan, dengan diet OCD, kita berpuasa selama 16 jam, 18 jam, 20 jam, hingga akhirnya hanya bisa makan satu kali. Semua dilakukan bertahap.

Baca juga: Deddy Corbuzier: Diet OCD Gagal kalau Tidak Patuh

Meski bermanfaat dalam jangka pendek, diet OCD tak dianjurkan untuk jangka panjang sebab akan mengganggu metabolisme. Boleh jadi, diet OCD dalam jangka panjang juga merusak kesehatan.

Dr. Ida Gunawan, MS., Sp. GK Dokter Spesialis Gizi Klinik, Konsultan Nutrisi pada Kelainan Metabolisme Gizi RS Pondok Indah – Puri Indah menguraikannya 4 potensi dampak negatif diet OCD jangka panjang.

Pertama adalah terganggunya pertumbuhan pada remaja. Kedua adalah gangguan hormonal, berupa gangguan siklus menstruasi dan jerawat.

Ketiga adalah kadar lemak yang meningkat. Sebab, setelah periode jendela, orang punya kecenderungan makan makanan dengan karbohidrat dan lemak tinggi.

Keempat adalah gangguan tidur serta gangguan pencernaan seperti asam lambung dan sembelit.

Baca Juga: Halo Prof! Apa Efek Jangka Panjang dari Diet OCD?

Water Birth

Sejumlah artis seperti Oppie Andaresta dan Andien memilih water birth saat melahirkan.

Dr dr Ali Sungkar SpOG KFM mengungkapkan, water birth bisa meningkatkan risiko infeksi saat memotong tali pusar. Bayi juga berpotensi tenggelam.

Baca juga: Berisiko, Kemenkes Tidak Sarankan Water Birth

Diberitakan Kompas.com 25 Mei 2012, Martini Nazif (34) dari Jakarta Selatan yang bersalin dengan cara water birth harus rela kehilangan anak pertamanya. Dia ditangani dokter berinisial OS di rumah sakit kawasan Duren Tiga

Baca Juga: Water Birth Berujung Kematian

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com