KOMPAS.com - Seorang teman Kompas.com yang bernama Bagas bertanya:
"Saya sedang menjalani diet OCD. Kan perutnya kosong lama, efek jangka panjangnya apa?
Pertanyaan itu akhirnya dijawab oleh seorang ahli dari RS Pondok Indah – Puri Indah, dr. Ida Gunawan, MS., Sp. GK. Berikut paparannya:
Halo Bagas,
Sebelumnya saya akan menjelaskan mengenai diet OCD terlebih dahulu untuk menyamakan persepsi ya.
Diet OCD kini memang banyak dilakukan dalam program penurunan berat badan. Seperti diketahui, diet ini memiliki fase “jendela” dan fase “puasa makan”. Fase “puasa makan” berlangsung antara 16 - 24 jam tergantung dari tahapannya. Pada saat puasa tersebut, hanya diijinkan minum minuman yang tidak mengandung kalori.
Baca juga: Detoks Ekstrem ala Beyonce Bagian III, Ini Tanggapan Dokter
Bagaimana efek puasa antara 16-24 jam bagi tubuh dan dilakukan dalam jangka panjang? Tentu saja sangat tidak dianjurkan, karena dapat mengganggu metabolisme tubuh yang memberikan imbas kesehatan yang tidak menguntungkan, antara lain:
1. Terganggunya pertumbuhan jika dilakukan oleh anak remaja
2. Terganggunya keseimbangan hormonal (berupa gangguan siklus menstruasi, timbulnya jerawat)
3. Gangguan profil lemak karena saat fase jendela biasanya akan mengkonsumsi lebih banyak makanan “enak” serta tinggi protein yang biasanya juga disertai dengan kandungan kolesterol yang cukup banyak
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.