Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Penjelasan LIPI soal Viral Tanaman "Dieffenbachia" Beracun

Kompas.com - 13/07/2019, 07:00 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Penelusuran Kompas.com

Peneliti Bidang Botani dari Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ina Erlinawati mengatakan, tanaman Dieffenbachia masuk dalam suku Araceae atau talas-talasan.

"Tanaman tersebut memang bisa menyebabkan gatal apabila bagian tubuh manusia terkena getahnya tapi akan hilang dalam beberapa waktu," kata Ina saat dihubungi Kompas.com, Jumat (12/7/2019) siang.

Akan tetapi, lanjut Ina, hingga saat ini belum ada laporan medis dan bukti bahwa tanaman Dieffenbachia menyebabkan kematian.

Pencegahan dapat dilakukan saat melakukan perawatan tanaman hias ini, yaitu dengan menggunakan sarung tangan untuk menghindari getah.

"Juga tempatkan tanaman Dieffenbachia jauh dari jangkauan anak-anak," ujar Ina.

Cara mengatasi

Menurut Sentra Informasi Keracunan Nasional (Siker) Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), perlakuan yang diberikan pada bagian tubuh terkena getah tanaman ini berbeda-beda.

Jika kulit yang terkena getah, cara penanganannya dapat dengan membasuh selama 15 menit menggunakan air mengalir, sabun, dan bilas hingga bersih.

Namun, jika getah mengenai mata, segera cuci mata hingga sakit tak terasa.

Apabila mata tetap merasa sakit setelah, disarankan segera ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis.

Selengkapnya, baca juga: Viral Anak Alami Kejang Setelah Gigit Daun Dieffenbachia, Ini Penjelasan LIPI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com