Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Anak Alami Kejang Setelah Gigit Daun "Dieffenbachia", Ini Penjelasan LIPI

Kompas.com - 12/07/2019, 21:54 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Informasi mengenai tanaman Dieffenbachia yang mengandung racun hingga dapat menyebabkan kematian beredar luas di masyarakat.

Kabar ini beredar di beberapa platform sosial media dan aplikasi WhatsApp.

Informasi yang menyebar luas itu menyebutkan, ada seorang anak menggigit daun tanaman Dieffenbachia, kemudian kejang-kejang dan air liur tak henti menetes.

Dieffenbachia dikenal sebagai tanaman hias. Daun tanaman berwarna putih kombinasi hijau dan batangnya bergetah.

Ini bunyi pesan yang beredar dan tangkapan layarnya:

BAGI YANG PUNYA ANAK KECIL, TOLONG BUANG TANAMAN "DIEFFENBACHIA" YANG BERACUN INI! JANGAN TANAM!

Semoga adik Nashwa sehat dan ceria selalu, jadi anak yang baik. Aamiin...
Guys, sekedar berbagi. Mungkin ada yang sudah tahu mungkin juga ada yang belum.
Kalau di rumah kita menanam pohon keladi seperti gambar ini dan ada anak kecil, lebih baik dibuang saja karena tanaman tersebut ternyata sangat BERACUN!
Kejadian sore kemarin. Dek Nashwa main di luar rumah lalu mengambil tanaman ini dan menggigitnya sedikit. Begitu Masuk rumah dia malah menangis sejadi-jadinya merasakan sakit yang teramat sangat padahal tak ada luka apapun. Ibunya Panik dan tak tahu harus berbuat apa. Sang ibu pun menanyakan anak gadis 4 tahun tersebut tadi memang habis ngapain.
Si anak pun sambil terus menangis menahan sakit menjawab kalau dia habis menggigit daun tanaman tersebut.
Setelah dicari informasinya di google tentang tanaman ini ternyata muncul fakta yang sangat mengejutkan.
Dieffebachia. Tanaman hias yang sering ditanam di perkarangan rumah ataupun di pot. Getah dan daunnya ternyata mengandungi calcium oxalate yang bisa menyebabkan kejang-kejang dan gatal-gatal di bibit dan lidah.
Tanaman inilah yang membuat dek Nasha menangis sambil mulutnya ternganga dan kejang-kejang. Air liur pun menetes tiada henti.

Tangkapan layar unggahan mengenai tanaman Dieffenbachia.Facebook Tangkapan layar unggahan mengenai tanaman Dieffenbachia.
Dek Nashwa pun lalu dibawa ke klinik terdekat. Sang ibu pun menceritakan kronologisnya. Lalu dokter menanyakan apakah si kecil menelan tanamannya? Sang ibu tak tahu. Begitu juga dek Nashwa belum bisa diajak bicara karena terus menangis menahan sakit. Dokter lalu memeriksanya. Bibir bengkak sedikit. Pernapasan baik-baik saja. Dokter bilang seandainya sampai tertelan bisa menyebabkan radang tenggorokan dan menyumbat saluran pernapasan. Dokter pun lalu memberikan obat.

Waktu pulang ke rumah Nashwa sudah mau bicara dan ditanya apakan menelan daun tanaman tersebut atau tidak. Lalu dia bercerita kalau dia mengambil satu tangkai dan menggigit daun tersebut lalu diludahkan kembali karena tiba-tiba bibirnya merasakan sakit dan gatal-gatal. Lalu masuk rumah dan minum air.

Untunglah cuma menggigit sedikit dan tak sampai menelannya. Tak terbayang seandainya sampai tertelan entahlah apa yang terjadi selanjutnya mungkin lebih mengerikan.
Alhamdulillah kondisi Nashwa sekarang sudah mulai membaik.

Untuk para orangtua waspadalah. Namanya juga anak-anak rasa keingintahuannya sangat besar. Masih polos dan masih belum membedakan mana yang baik dan yang buruk ketika bermain. Kita sebagai orangtua lah yang berperan penting menciptakan lingkungan yang aman baginya.

Silakan share supaya supaya tak ada korban selanjutnya.

Tanggapan LIPI

Peneliti Bidang Botani dari Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ina Erlinawati menjelaskan, tanaman Dieffenbachia merupakan anggota suku Araceae atau talas-talasan.

"Tanaman tersebut memang bisa menyebabkan gatal apabila bagian tubuh manusia terkena getahnya tapi akan hilang dalam beberapa waktu," kata Ina saat dihubungi Kompas.com, Jumat (12/7/2019) siang.

Sampai sekarang, lanjut Ina, belum ada laporan medis dan bukti nyata bahwa tanaman Dieffenbachia menyebabkan kematian.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau