Oleh Sara Twogood
NGIDAM makanan menjelang menstruasi sering menjadi bahan lelucon. Namun, guyonan tersebut memiliki kebenaran ilmiahnya sendiri.
Sebagai seorang dokter obstetri dan ginekologi (obgyn), saya sering mendengar cerita pasien yang ngidam makanan, seperti kentang goreng dan es krim, saat memasuki masa menstruasi.
Para ilmuwan pun sudah lama mempelajari tentang gejala ini, – mulai dari siapa, mengapa, apa yang diidamkan, sejak kapan mengidam, hingga cara mengurangi rasa mengidam –, sejak tahun 1953.
Berikut beberapa hasil penelitian mereka :
Ngidam hanyalah salah satu dari banyak gejala sindrom pramenstruasi, atau PMS (Pre-Menstrual Syndrome). Sindrom pramenstruasi kemungkinan disebabkan oleh naik turunnya hormon yang berdampak kepada kinerja pengangkut zat kimia di otak, yang lebih dikenal sebagai neurotransmitter.
Gejala PMS hanya muncul pada paruh kedua dari siklus menstruasi yang disebut sebagai fase luteal, mulai dari ovulasi atau pelepasan sel telur hingga hari pertama haid. Gejala PMS biasanya akan selesai pada hari ketiga atau keempat haid.
Gejala PMS muncul pada paruh kedua siklus menstruasi, saat mulai ovulasi hingga hari pertama haid.Designua/Shutterstock.com
Para peneliti telah mendokumentasikan lebih dari 150 gejala PMS yang berbeda dalam berbagai penelitian, mulai dari gejala fisik, emosional, hingga perilaku dan kognitif.
Ngidam termasuk salah satu dari gejala perilaku yang paling umum dilaporkan, bersamaan dengan perubahan suasana hati, menjadi lekas marah, perasaan cemas dan tegang, serta suasana hati yang sedih atau depresif.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.